Buleleng, Dewata News.com — Hujan turun sekejap di siang hari bolong tidak ”melumpuhkan” modal semangat “NEKAT” (Niat, Efektif, Kreatif, Aktif,dan eling Tuhan) Nyoman Sutrisna selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Buleleng yang ”anyar” dalam mengemban tugas pagelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXVIII-38Thn Bali Art Festival Kabupaten Buleleng 2016 yang pembukaannya dilaksanakan, Jumat (27/05) malam.
Melalui gelaran PKB Kabupaten Buleleng tahun ini, sepertinya penataan
pelataran eks Pelabuhan Buleleng tampil beda, baik dari penempatan pameran
kerajinan industri kecil potensi Buleleng maupun Sutrisna didampingi staf
Bidang Kebudayaan, Wayan Sujana langsung memimpin penataan tersebut.
Gelaran PKB Kabupaten Buleleng 2016 ini mengusung tema ”KARANG AWAK”
yang artinya Mencintai Tanah Kelahiran.
Dari pantauan di pelataran eks Pelabuhan Buleleng, piihak panitia
mengagendakan kehadiran Bupati Buleleng yang bakal didampingi Nyonya Aries Suradnyana
beserta pejabat undangan lainnya, sebelum menuju tribun, depan pangggung
terbuka untuk membuka Pameran Seni Rupa SUARA RUPA dari Komunitas Perupa
Buleleng dengan pengguntingan pita di gedung tua Pelabuhan Buleleng.
Sementara itu terpantau, Dinas Pariwiata Kabupaten Malang sudah
menghadirkan pelaku seni yang akan mengisi PKB Kabupaten Buleleng, kendati pada
daftar acara belum ada diagendakan.
Gong Kebyar Wanita dari Sanggar
Seni Santhi Budaya akan mewarnai upacara pembukaan PKB XXXVIII Kabupaten
Buleleng 2016 nanti malam setekah dibuka secara resmi oleh Bupati Putu Agus Suradnyana.
Sementara penampilan selanjutnya, berupa Gong Kebyar Anak-Anak Langen
Kerthi Budaya, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt.
Terkait mengantisipasi turunnya hujan ditengah musim tak menentu ini,
pihak panitia sebenarnya sudah menghubungi untuk system tembak menggunakan
lazer. Namun, besarnya biaya setiap titik tembak Rp6 juta membuat pihak panitia
tak mampu.
Hujan sejenak deras itu hanya membuat kejutan, karena tidak berkelanjutan setelah disapu panasnya terik matahari.
”Sesuai dengan misi untuk terus melakukan inovasi seni dan budaya
potensi khas Buleleng, sementara anggaran biaya terus mengalami penyusutan,”
ujar sumber di Disbudpar Buleleng. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com