Gianyar, Dewata News. Com - Pemberitaan di media tentang Ni Wayan Devi Maharani (1,5) bocah miskin yang perutnya semakin hari semakin membesar asal Br. Temen, Ds. Manukaya, Tampaksiring, Gianyar, direspon cepat Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang mengirim tim Humas Pemprov sebagai kunjungan awal ke rumahnya pada Kamis (19/5).
Devi Maharani, terlahir ditengah keluarga kurang mampu dan diusianya saat ini yang seharusnya sedang lucu-lucunya mesti menahan sakit yang diderita. Seperti dituturkan I Nyoman Kader ayah Maharani , putrinya lahir kuning hingga mesti dirawat dalam inkubator, dan tak diduga hal itu berpengaruh kepada kondisinya saat ini yang menderita penyakit yang belum bisa di diagnosa oleh para dokter yang pernah mengobatinya. Pada saat dikunjungi Maharani sedang tidak berada dirumah, karena sedang berobat kesalah satu yayasan di daerah Gianyar.
Ayah Maharani, I Nyoman Kader, yang ditemui tim menceritakan perut putrinya ini makin hari makin membengkak. Segala usaha menurutnya sudah dicoba, baik pengobatan tradisional maupun medis. Bolak-balik perawatan di RS sudah sering dijalani, opname di RS. Sanglah, Puskesmas, RS. Swasta, hingga terapi berjemur dibawah sinar matahari sudah dicoba namun tetap belum ada perubahan. Keterbatasan biaya menurutnya menjadi kendala, hingga pengobatan tidak bisa dilakukan secara maksimal. Ia yang hanya bekerja sebagai pengrajin dan istrinya, Nyoman Buktiani sebagai buruh sayur, diakui tidak memiliki penghasilan tetap yang hanya cukup untuk makan sehari-hari. Untuk pengobatan putrinya, Ia hanya mengandalkan program JKBM Pemprov Bali. Dirinya hanya bisa pasrah, sembari menunggu uluran tangan para dermawan agar bisa melakukan pengobatan secara maksimal. “Keterbatasan ekonomi membuat kami hanya bisa pasrah, semoga ada dermawan yang terketuk hatinya menolong penderitaan anak kami,” harap Kader penuh iba.
Kelihan Br. Temen, I Gusti Nyoman Nyana yang turut mendampingi tim saat berkunjung kelokasi, menceritakan bahwa keluarga ini memang dalam kondisi yang memprihatinkan, hal ini diperburuk karena datanya belum masuk sebagai KK miskin, sehingga belum bisa diajukan sebagai penerima bantuan program-program pemerintah. Namun Ia tetap berusaha mencarikan bantuan kemanusiaan bagi warga tersebut, diantara sudah datang dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar Dan beberapa relawan. Keluarga Kader, menurutnya juga sudah mendapatkan bantuan renovasi rumah pada tahun 2013 dari Pemkab Gianyar. Ia juga berharap putri Kader mendapatkan bantuan pengobatan yang lebih intensif dari pemerintah.
Tim pada kesempatan itu menyalurkan bantuan sementara berupa uang tunai, agar lebih bermanfaat bagi pengobatan bocah malang itu. Dan bantuan selanjutnya akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan instansi terkait. Gerakan responsif Pemprov Bali ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat mampu terhadap sesama yang membutuhkan.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com