Buleleng,
Dewata News.com — Bupati
Buleleng Putu Agus Suradnyana menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada
Ketua Panitia yang notabena Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar)
yang telah mampu melakukan inovasi dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB)
XXXVIII Kabupaten Buleleng Tahun 2016 yang semakin baik dalam menggali potensi
kesenian yang ada.
Dengan kemajuan yang telah ditunjukkan oleh Kadisbudpar yang baru itu,
Bupati PAS menggelitik para pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Buleleng berpacu
meningkatkan kinerja bersama-sama seluruh komponen masyarakat, sehingga ke
depan Buleleng semakin maju.
”Tema HUT Kota Singaraja Tahun 2016 itu harus dimaknai oleh seluruh
Pimpinan SKPD maupun seluruh komponen masyarakat Buleleng, yakni ”Prestasi
Untukmu Singarajaku,” tegas Bupati PAS sesaat menutup secara resmi pelaksanaan
kegiatan PKB XXXVIII Kabupaten Buleleng Tahun 2016 di panggung terbuka eks
Pelabuhan Buleleng, Senen (30/05) malam.
Seperti dilaporkan Ketua Panitia PKB ke-38 Kabupaten Buleleng, Nyoman
Sutrisna, pelaksanaan pesta kesenian tahun ini mengusungi tema ”Karang Awak”
yang artinya Mencintai Tanah Kelahiran berlangsung sejak tanggal 27 sd 30 Mei
2016 sebagai ajang evaluasi yang nantinya tampil pada PKB di Denpasar.
Pertamakali pada ajang PKB Kabupaten Buleleng tahun 2016 ini, tampilnya
kesenian dari luar Buleleng, bahkan dari Kabupaten Malang yang mewanai acara
pembukaan. Menurut Kadisbudpar Buleleng Nyoman Sutrisna, hal semacam ini
merupakan kerjasama seni dan budaya yang merupakan langkah
strategis bagi Buleleng untuk memperkenalkan aset seni dan budaya khas Buleleng
ke daerah lain
Teristimewa lagi, lanjut Sutrisna, pada PKB Kabupaten Buleleng Tahun
2016 ini berhasil dipentaskan kesenian hasil rekontruksi yakni Tari Tombol yang ditarikan oleh sanggar Ling Kawi, Desa Patemon,
Kecamatan Seririt. Juga kesenian hasil rekontruksi, Tari Pengeleb ciptaan
maestro Gede Manik.
Menurut Kasi Kesenian Disbudpar Buleleng
Wayan Sujana, kesenian hasil rekontruksi Tari Pengeleb yang diciptakan seniman
asal Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan,
Gede Manik ini, ternyata lebih dulu dipopulerkan oleh Gianyar.
Pada malam itu, Bupati PAS didampingi Ketua
DPRD Buleleng Gede Supriatna dan Forum Kordinasi Pimpinan Daerah, Sekda
Buleleng Dewa Ketut Puspaka menyerahkan penghargaan Seni Wija Kusuma kepada
lima seniman Buleleng sesuai bidang seni yang digelutinya selama ini. Para
seniman yang menerima penghargaan Seni Wija Kusuma itu, masing-masing
Gede Arya Iriana alm. (seni musik), Gede Suparta (seni Karawitan), Made Renda
(seni Sastra Daerah), Dalang Mangku Narpa (seni Pedalangan) serta Ketut
Suarnadwipa (seni tari).
Menurut Kadisbudpar Buleleng, Nyoman
Sutrisna, untuk Penghargaan Seni Wija Kusuma merupakan tanda kehormatan
tertinggi berbentuk Signa Siwa Nata Raja yang diberikan Bupati Buleleng kepada
seseorang seniman atas dharma bhakti dan kesetiaannya yang luar biasa terhadap
daerah.
Pada malam itu juga disebutkan para pemenang
lomba penjor upacara yadnya menyambut PKB XXXVIII Kabupaten Buleleng tahun 2016
yakni juara I dari Adat Paketan, Juara II Banjar Adat Kaliuntu, Juara III Desa
Pakraman Anturan, Juara Harapan I Banjar Adat Banjar Tegal, Juara Harapan II
Banjar Adat Banjar Petak, Juara Harapan III, Desa Pakraman Baktiseraga, dan
Juara Favorit, Desa Pakraman Dharma Jati Tukad Mungga, Juara Favorit, Banjar
Adat Banjar Bali. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com