Gianyar, Dewata News.com – Jauh-jauh hari sebelum
menghembuskan nafas terakhirnya, Ida Pedanda Gede Made Gunung ber-bisama
atau berpesan kepada keluarga dan anakanaknya. Isi pesan tersebut,
kelak jika dirinya meninggal agar upacara pelebon-nya dilaksanakan di
Jaba Griya-nya yaitu Griya Gede Kemenuh Purnawati, Blahbatuh.
Selain itu, agar pelebon tersebut tidak menggunakan pakoleman dan
bade. “Layon jangan menggunakan bade, cukup di-suun (diusung, red)
anak-anak aji,” ujar Ida Bagus Made Purwita Suamem, putra Ida Pedanda,
menirukan ucapan ayahandanya itu.
Di samping itu, pesan Ida Pedanda, seperti dilansir Pos Bali, agar anak-anaknya juga membuat
tempat pembakaran yang sederhana. “Ida Pedanda minta agar tempat
pembakarannya dibuatkan kotak yang sederhana,” ujarnya.
Menurut Purwita Suamem, Ida Pedanda yang saat walaka bernama Ida
Bagus Gede Suamem merupakan sosok yang disiplin dan tegas. Pria yang
dilahirkan pada 1950 tersebut mempunyai keinginan untuk mengabdi dan
memperbaiki umat secara total. “Beliau menerapkan ngaben massal.
Menyederhanakan segala bentuk upacara tanpa mengurangi makna,”
ungkapnya.
Guna memenuhi keingannya tersebut, Ida Pedanda meminta berhenti
menjadi guru dan pensiun muda karena ingin fokus melayani umat dengan
menjadi sulinggih. Hanya saja permintaannya tersebut tak dipenuhi. Ia
dipindah-tugaskan menjadi Kepala Pasraman Mengening di Tampaksiring oleh
Cokorda Budi Suryawan yang menjadi Bupati Gianyar saat itu. “Ida
Pedanda menjadi guru sejak tahun 1974 sampai 1993 dan pensiun sebagai
PNS pada tahun 2005,” jelasnya.
Untuk mengabdikan dirinya kepada umat, Ida Bagus Suamem memutuskan
untuk medwijati menjadi seorang sulinggih dengan Nabe Ida Pedanda Putu
Kemenuh dari Griya Tulikup pada 27 Oktebor 2014 dengan bhiseka Ida
Pedanda Made Gunung dan istrinya Ida Peranda Istri Raka (saat walaka
bernama Ida Ayu Putu Suci).
Setelah lebar-nya Ida Pedanda Made Gunung, ditanya regenerasi
selanjutnya, Purwita Suamem mengatakan, dirinya yang akan melanjutkan.
Hanya saja untuk saat ini dilanjutkan oleh ibunya Ida Pedanda Istri
Raka. “Saya memang dipesan agar meneruskan jejak orangtua,” jelasnya,
seraya mengatakan memasuki usia 55 tahun kemungkinan dirinya baru akan
medwijati. (DN ~ PB).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com