Kebangkitan Nasional adalah masa bangkitnya rasa dan semangat persatuan,
kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan
kemerdekaan Republik Indonesia. Sebelumnya belum muncul selama masa
penjajahan. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu
berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 dan ikrar Sumpah Pemuda pada 28
Oktober 1928.
Hari Jumat, tanggal 20 Mei 2016 ini, bangsa
Indonesia akan merayakan Hari Kebangkitan Nasional. Meskipun semakin hari
gaungnya semakin tak terasa, diharapkan dengan perayaan itu dapat memupuk
kembali rasa cinta tanah air, agar bangsa Indonesia dapat setara dengan
beberapa negara maju lainnya.
Sejumlah elemen mendesak agar Pemerintah serius
membangun dan melayani masyarakat. Dengan begitu, masyarakat akan mendapatkan
dukungan sehingga bisa bekerja demi kemajuan bangsa.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo mengatakan, peringatan
ini harus menjadi aktualisasi diri dan realisasi masyarakat Indonesia untuk
mencapai apa yang dimaksud dengan kemerdekaan yang sesungguhnya.
Kebangkitan Nasional di Indonesia, seperti dilansir Kriminalitas.com, merupakan
bentuk aktualisasi diri sekaligus realisasi diri segenap rakyat Indonesia
setelah melakukan perjuangan selama bertahun-tahun.
“Sehingga kita semua bisa mendapatkan hakikat
dari kebangkitan dan kemerdekan yang sesungguhnya. Seperti mandiri dan dapat
menentukan arah pembangunan bangsa dengan lebih baik lagi,” kata Tjahjo ketika
ditemui di kantor Kementerian Dalam Negeri, Kamis (19/5).
Menurut Tjahjo, rakyat harus terlibat dalan
setiap pembangunan bangsa. Caranya dengan ikut aktif menyumbangkan ide dan
gagasannya dalam profesi masing-masing.
“Keterlibatan masyarakat dalam berbagai hal
harus dibangkitkan. Mari mengeluh, mari kita berbuat, terlibat,” katanya.
Dari aspek pemerintahan, kebangkitan harus
diwujudkan dengan reformasi birokrasi. Pejabat hari ini harus menghapus
cara-cara masa lalu. Hanya dengan paradigma baru, pejabat bisa lepas dari kata
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kini pejabat harus identik dengan kata bersih,
transparan, dan melayani.
Hari kebangkitan nasional juga harus dimaknai
dengan perpindahan dari pelayanan yang dahulu bersifat tertutup, diubah lebih
transparan. Pelayanan juga harus diubah dari pola hanya menunggu menjadi
menjemput.
Tjahjo juga mengatakan, pemerintahan
bersih, akan meningkatkan pembangunan di segala bidang karena uang rakyat
digunakan secara tepat danmaksimal. Hanya dengan cara itu lah, Indonesia bisa
bersaing dengan Negara maju.
Diperlukan keterlibatan aktif masyarakat dalam
pembangunan. Tidak hanya dalam mendukung program pemerintah, juga dalam
usaha-usaha meningkatkan taraf hidup.
Caranya dengan menggali potensi, keterampilan,
dan kreatifitas untuk menciptakan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat.
“Kita bangkitkan ekonomi mandiri dan berdikari,” ajaknya
Dalam rangka menyambut peringatan Harkitnas
ke-108 pada 20 Mei, akan dilaksanakan upacara secara nasional dengan tema
“Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja
Nyata dan Berkarakter”. (DN ~TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com