Ilustrasi |
Buleleng, Dewata News.com - Jajaran Polsek Kota Singaraja, mengamankan pencuri laptop di Jalan
Ratna Nomor 19, Kelurahan Banyuasri, Buleleng. Setelah dilakukan
penyidikan, polisi mengamankan Basri (40) warga Kampung Bugis,
Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Pelaku, tukang bersih-bersih di Tempat
Kejadian Perkara (TKP).
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Nyoman Suarnata, Jumat (29/04), mengatakan, pihaknya mencurigai pelaku karena setelah kejadian langsung menghilang.
Basri mengaku mencuri
karena sedang dalam keadaan terdesak, dan tidak punya uang untuk
memperbaiki sepeda motornya. Selasa (26/04) pagi, saat ia bekerja seperti
biasa membersihkan rumah tersebut, tercetus ide untuk mengambil barang
berharga milik majikannya. Karena rumah kosong, dia mengambil sebuah
laptop merk Acer dan uang tunai Rp150.000 di dalam lemari majikannya.
Setelah beraksi, ia pulang dan mengunci rumah tersebut.
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Nyoman Suarnata, Jumat (29/04), mengatakan, pihaknya mencurigai pelaku karena setelah kejadian langsung menghilang.
"Dan keesokan harinya tidak masuk kerja. Pelaku kami sanggong di
rumahnya, Rabu (27/4) sore,’’ ujarnya.
Polisi mengamankan sebuah laptop
dan uang tunai. Basri kini diamankan di Polsek Kota Singaraja, dijerat
pasal 362 KUHP dengan ancaman penjara maksimal lima tahun.
Sementara itu, SDN
3 Banyuning, di Lingkungan Padang Keling, Kelurahan Banyuning,
Buleleng, disatroni maling, sekitar Rabu (27/4) malam. Akibatnya,
sejumlah barang milik sekolah di ruang guru berupa dua unit komputer,
tape recorder, wearles dan ampliplayer, lenyap dari tempatnya.
Pencurian
pertama kali diketahui Ketut Sumbawa, penjaga sekolah pada Kamis (28/04)
pagi. Seperti biasa, dia datang ke sekolah pada pukul 06.30 Wita lebih
awal, untuk membuka semua ruangan dan membersihkan beberapa ruangan.
“Saat saya akan membuka ruang guru, pintu dalam keadaan terbuka sedikit,
setelah saya dorong memang sudah tidak terkunci,” ujarnya, ditemui di
sekolahnya, Jumat (29/04).
Setelah mengecek
ruangan tersebut, sejumlah barang antara lin, dua unit computer,
ampliplayer, wearles dan tape recorder, tak ada di tempat. Laptop
sekolah masih tetap di dalam laci.
Mengetahui
kejadian tersebut, ia menghubungi Kepala SDN 3 Banyuning I Gusti Nyoman
Punia, SPd, lanjut dilaporkan ke Polres Buleleng. Polisi terkendala
menemukan sidik jari pelaku. Karena sejumlah titik yang sempat disentuh
pelaku, terdapat ceceran air, diduga untuk menghilangkan jejak pelaku.
Sekolah
ini mengalami kerugian Rp 15 juta. “Terberat, kami kehilangan data di
komputer. Seperti SPJ Bos, RKA, dan semua file sekolah disimpan di
sana,” ungkap dia.
Kasubag Humas Polres
Buleleng AKP Agus Widarma Putra, mengaku belum mengetahui laporan
kehilangan oleh SDN 3 Banyuning. ‘’Jika sudah ada laporan resmi, kami
yakin segera akan ditindak lanjuti dalam proses penyelidikan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku,’’ ujarnya. (DN ~ TiR).-
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com