Ketut Sumardhana selaku Ketua DPC Partai Hanura Buleleng
Buleleng, Dewata News.com — Jelang Pilkada Buleleng 2017 nanti,
Partai Hanura Buleleng kini pecah. Pecahnya, Partai besutan Wiranto ini ditengarai,
karena keluarnya pernyataan Ketua DPC Partai Hanura Buleleng, Ketut Sumardhana
yang menyatakan dukungannya kepada pasangan incumbent PASS (Putu Agus Suradnyana-Sutjidra), di Pilkada
Buleleng nanti. Padahal, DPP Partai Hanura masih belum bersikap, dan pernyataan
dukungan itu baru sebatas wacana.
Dinilai pasang badan mendukung PASS
melalui pernyataan yang dilansir berbagai media, akhirnya Ketut Sumardhana
dilengserkan dari jabatannya sebagai Ketua DPC Partai Hanura Buleleng.
Dari informasi yang dihimpun, pernyataan dini
Sumardhana yang mendukung pasangan Incumbent tersebut, sudah dinilai melangkahi
keputusan DPD Hanura Bali dan DPP Hanura. Padahal seperti diketahui, dukungan
Hanura kepada pasangan Incumbent memang sempat terlontar di DPP. Namun itu baru
sebatas wacana, karena masih lobi-lobi Politik untuk mengetahui deal-deal
Politik kedepannya.
Dengan kondisi itu, Sumardhana pun
akhirnya ditendang dari kursi pimpinan Partai Hanura Buleleng. Terlebih lagi
adanya isu yang beredar, bahwa tidak adanya kecocokan antara Ketua DPD Hanura
Bali, Made Sudarta dan Sumardhana juga menjadi pemicu lengsernya Sumardhana
sebagai pemimpin Partai Wiranto di Buleleng, sebelum dilantik.
Ironisnya lagi, rekomendasi DPP
penetapan Sumardhana sebagai Ketua Partai Hanura di Buleleng itu dicabut. Dan
kini, Rekomndasi tersebut dipastikan akan jatuh ke tangan Ketut Wirsana yang
sebagai Ketua Komisi IV DPRD Buleleng, didaulat sebagai Ketua DPC Partai Hanura
Buleleng.
Menyikapi kondisi ini, Sumardhana
yang berusaha dikonfirmasi, masih belum bisa. Namun dari isu yang ada, dukungan
Sumardhana akan tetap mengarah kepada pasangan incumbent. Kendati begitu,
berhasil atau tidaknya dukungan Sumardhana kepada Incumbent masih menunggu
keputusan Partai Hanura, yang masih akan melakukan penjaringan calon pada 30
Maret hingga 18 Mei 2016 nanti, sebelum akhirnya diputuskan.
Semantara Ketut Wirsana yang
dikonfirmasi terpisah, dirinya malah membantah keras bahwa direkomendasikannya
dirinya untuk didaulat menjadi Ketua DPC Hanura Buleleng, menggeser Sumardhana
lantaran adanya pernyataan Sumardhana mendukung incumbent.
Menurutnya, rekomendasi itu
merupakan keputusan dari DPP Hanura. Bukan, bukan itu. ini kan dilihat dari
loyalnya seseorang di Partai, elektabilitasnya bagaimana, itu yang menjadi
penilaian dari DPP dan DPD untuk diberikan rekomendasi, ini Rekomendasi dari
Pusat, jelas Wirsana.
Dimungkinkan SK DPP jatuh ke tangan Wiarsana
Ketika disinggung, dukungan Hanura
akan jatuh kepada siapa. Wirsana pun mengaku, masih melakukan proses pendekatan
dengan sejumlah calon. "Ini masih kami proses, dan proses pendaftaran sudah kami
buka. Tentunya kami juga akan mendekati semua calon yang ada, dukungan Hanura
kepada siapa, itu nanti," ujar Wirsana.
Tentunya, dengan direkomendasikan
Wirsana menjadi Ketua DPC Hanura Buleleng, kini membuat Sumardhana kecewa
berat, apalagi Sumardhana sebelumnya sudah berani pasang badan, bakal dirinya
menjadi Ketua DPC. Kondisi inipun, bisa memperkeruh Politik Hanura di Buleleng,
jika Partai Hanura terjadi pecah dukungan. Sebab dari informasi, bahwa jika
Wirsana duduk sebagai Ketua DPC, kemungkinan besar dukungan Hanura akan jatuh
diluar pasangan incumbent.
Menyikapi dinamika Hanura ini,
Wakil Ketua DPC Hanura Buleleng, Kadek Doni Riana pun mulai bersikap. Doni pun
menegaskan, bahwa kisruhnya Hanura Buleleng jangan sampai terjadi, dan
berlarut-larut. Sebab, kondisi ini akan mempengaruhi Pilkada Buleleng 2017. ”Ini
jangan sampai terjadi, siapa yang didepak atau tidak jadi Ketua, mari bersama
untuk besarkan Hanura di Buleleng,” tegas Doni.
Doni pun tidak ingin berasumsi,
bahwa kisruhnya Hanura khususnya perebutan kursi Ketua DPC, lantaran pernyataan
Sumardhana mendukung PASS yang memang
terlalu dini.
Menurutnya, siapapun yang
didukung Hanura itu merupakan murni keputusan Partai, yang harus diterima
seluruh kader Partai. “
”Kalau dukungan masalahnya, kami
di Hanura harus melihat elektabilitas calon, saya sudah membentuk Doni Folower untuk melihat elektabilitas
calon di tingkat bawah, yang nantinya bisa dipakai Hanura menjadi acuan untuk
menentukan dukungan,” tandas Doni. (DN ~ PB).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com