Menuju Eco Office, Pemprov Bali Kerahkan SKPD Perangi Sampah Plastik - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/22/16

Menuju Eco Office, Pemprov Bali Kerahkan SKPD Perangi Sampah Plastik


Denpasar, Dewata News. Com - Pemprov Bali mengerahkan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) untuk memerangi sampah plastik yang menjadi ancaman serius bagi lingkungan. Selain menjadi bagian penting dalam pelaksanaan Program Bali Green Province, gerakan ini juga menjadi titik awal bagi Pemprov untuk mewujudkan eco office (kantor berwawasan lingkungan) di tiap SKPD. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali menjadi pelopor gerakan perang terhadap sampah plastik yang dilakukan langsung di kantor setempat, Jumat (22/4). 

BLH mengerahkan seluruh pegawainya untuk mengumpulkan sampah plastik, mulai dari rumah masing-masing hingga lingkungan kerja. Setelah terkumpul, sampah tersebut lantas dibawa ke kantor untuk disalurkan ke Bank Sampah Denpasar Clean and Green (DCG). Yang menarik, seluruh staf BLH sudah punya buku tabungan di bank sampah tersebut dengan saldo bervariasi.

Kepala BLH Provinsi Bali Gede Suarjana yang ditemui di sela-sela kegiatan pengumpulan sampah di halaman kantornya menuturkan, gerakan ini merupakan bagian penting dalam pelaksanaan Program Bali Green Province yang menjadi salah satu unggulan dalam Bali Mandara. Dijelaskannya, sampah plastik menjadi perhatian  karena ini produksinya diperkirakan mencapai 680 meter kubik/hari. 

Jumlahnya yang sangat besar menjadi ancaman serius bagi lingkungan. Sampah plastik dapat merusak struktur tanah jika dikubur, memicu zat beracun jika dibakar dan merusak keindahan lingkungan jika dibuang sembarangan. Bertolak dari fakta tersebut, dia berharap gerakan ini dapat diikuti oleh seluruh SKPD di lingkungan Provinsi Bali. Menurut Suarjana, Bank Sampah DCG bersedia mendatangi kantor SKPD untuk membeli sampah yang terkumpul dan hasil penjualan dimasukkan dalam tabungan.

“Selain plastik, sampak anorganik seperti kertas bekas dan koran juga dibeli oleh bank sampah ini,” ujar Kepala BLH. Melalui gerakan ini, dia optimis upaya mewujudkan eco office di lingkungan Pemprov akan segera terwujud.

Masih terkait penanganan sampah plastik, BLH Bali saat ini juga terus memonitor program plastik berbayar pada perusahan yang sudah menerapkan kebijakan nasional tersebut. Dari hasil pantauan BLH, 80 persen perusahan sudah melaksanakan program kantong plastik berbayar. Suarjana menyebut, program ini mampu menurunkan angka penggunaan kantong plastik karena sebagian masyarakat mulai sadar membawa kantong belanjaan dari rumah. BLH Bali saat ini juga tengah melakukan koordinasi dengan pusat terkait pemanfaatan dana yang dipungut dari plastik berbayar. 

“Kami berharap segera ada petunjuk teknis terkait pemanfaatan dana itu,” imbuhnya. 

Selain gencar dalam memerangi sampah plastik, BLH Bali juga terus melaksanakan berbagai program dalam rangka pelaksanaan program Bali Green Provinsi. Kegiatan tersebut antara lain pembuatan lubang biopori yang saat ini jumlahnya sudah mencapai 250 ribu buah. “Tahun 2016 kami menargetkan pembuatan 50 buah lubang biofori,” pungkasnya. (DN - HuM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com