Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer |
Hari
ini, Selasa (05/04
merupakan hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA, SMK dan MA. Ada
khabar menggembirakan dari pelaksanaan Ujian Nasional berbasis Komputer (UNBK)
yang tahun ini memasuki tahun kedua.
Menurut Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Anies Baswedan, meski belum dapat diikuti seluruh sekolah
yang menyelenggarakan Ujian Nasional, namun jumlah sekolah yang mengikuti UNBK
meningkat sangat signifikan dibanding tahun 2015.
Tahun lalu ada 554 sekolah penyelenggara UNBK, tahun ini ada 4.381
sekolah, naik 800 persen. Jumlah peserta dari 107 ribu orang peserta menjadi
921 ribu peserta, naik 900 persen. Ini merupakan perkembangan yang
menggembirakan di tengah masih adanya sejumlah kendala yang harus dicarikan
solusi.
Memang jumlah sekolah yang mengikuti UNBK tahun ini masih jauh dari
keseluruhan Sekolah Menengah yang ada di tanah air. Meski begitu, Menteri Anies
Baswedan optimis, pelaksanaan UNBK ini akan jauh meningkat pada pelaksanaan
tahun tahun mendatang. Satu optimisme yang harus didukung seluruh pemangku
kepentingan di tanah air, utamanya dalam mensolusikan keterbatasan peralatan
teknis dan jaringan internet yang masih menjadi kendala utama pelaksanaan ujian
nasional berbasis komputer.
Untuk di Kabupaten Buleleng, Bali, menurut Kepala Dinas Pendidikan
(Disdik) Buleleng, Gede Suyasa, ada empat sekolah melaksanakan Ujian Nasional
Berbasih Komputer, di antaranya SMA Negeri 1 Singaraja, SMA Negeri Bali
Mandara, SMK Negeri 1 Tejakula dan SMK TI Bali Global.
Mengapa pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer ini harus didukung
? Karena dari hasil evaluasi memang banyak hal positif yang diperoleh dari
pelaksanaan UNBK.
Selain integritasnya yang terjaga karena soalnya berbeda antara satu
siswa dengan siswa lain, setidaknya ada empat manfaat yang dapat diperoleh dari
UNBK. Ujian Nasional berbasis Komputer terbukti mengurangi kemungkinan soal
yang terlambat datang, tertukar dan ketidakjelasan hasil cetak soal,
Proses pengumpulan dan penilaian jauh lebih mudah sehingga Hasil ujian nasional
dapat diumumkan jauh lebih cepat, UNBK juga mendorong terwujudnya
efektifitas, efisiensi, dan transparansi penyelenggaraan UN.
Yang tidak kalah penting UNBK akan menekan kebocoran soal yang setiap
penyelenggaraan UN selama ini selalu menjadi permasalahan yang harus
ditanggulangi dan menguras energi. Bahkan, dari hasil evaluasi pelaksanaan
tahun 2015 lalu, tingkat kecurangan Ujian Nasional Berbasis Komputer adalah
Nol. Satu kondisi yang sangat menggembirakan dan menjadi tujuan utama
pelaksanaan UN sebagai salah satu alat ukur kompetensi siswa dan alat ukur
kemajuan pendidikan kita.
Ujian Nasional atau UN Merupakan amanah Undang-undang Nomor 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional. Bertujuan untuk mengukur pencapaian
kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional, sehingga
system pelaksanaannyapun perlu disempurnakan dari tahun ke tahun.
Kini untuk meningkatkan kualitas Ujian Nasional dan mengeliminir
permaslahan yang selalu muncul, Pemerintah sudah dua tahun ini menerapkan ujian
nasional berbasis komputer bagi siswa sekolah lanjutan. Pasti masih banyak
persolaan yang harus dibenahi dan dicarikan solusinya. Melihat hasil evaluasi
yang menjanjikan,..tidak ada pilihan lain untuk tidak mendukung Ujian Nasional
Berbasis Komputer.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com