Memohon Perlindungan untuk Binatang Peliharaan dalam Upacara Tumpek Kandang - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/30/16

Memohon Perlindungan untuk Binatang Peliharaan dalam Upacara Tumpek Kandang




Dewata News.com - Di Bali, hampir setiap hari masyarakat Hindu melaksanakan kegiatan upacara keagamaan yang makna dasarnya yakni untuk memohon keselamatan, rasa syukur, dan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Upacara Tumpek Kandang ialah salah satu upacara dalam rangka memuja keagungan Tuhan dengan cara melakukan pemeliharaan sebaik-baiknya atas ciptaan-Nya berupa binatang ternak atau hewan peliharaan.

     Kapan dilaksanakannya? Upacara Tumpek Kandang ini dilakukan pada Sabtu Kliwon Wuku Uye menurut perhitungan kalender Bali-Jawa. Seperti hari Sabtu (30/04) ini, dimana hari tersebut datang dalam enam bulan sekali. Disebutkan dalam Lontar Sundarigama bahwa Upacara Tumpek Kandang merupakan upacara selamatan untuk binatang-binatang, baik binatang yang disembelih maupun binatang peliharaan yang secara hakikat untuk memuja Tuhan Yang Maha Esa, Siwa yang disebut Rare Angon, penggembala makhluk.

    Upacara Tumpak Kandang ini adalah selamatan atau ungkapan terima kasih/rasa kasih kepada semua binatang, khususnya binatang ternak atau hewan peliharaan. Bagi masyarakat agraris, binatang khususnya sapi sangat membantu manusia. Tenaganya untuk bekerja di sawah, susunya untuk kesegaran dan kesehatan manusia bahkan kotorannya bermanfaat untuk menyuburkan tanaman.

    Untuk bebanten/sesajen selamatan bagi binatang tersebut dibedakan menurut macam / golongan binatang-binatang itu antara lain:

    Untuk bebanten selamatan bagi sapi, kerbau, gajah, kuda, dan yang semacamnya dibuatkan bebanten: tumpeng tetebasan, panyeneng, sesayutdan canang raka.
Untuk selamatan bagi babi dan sejenisnya: Tumpeng-canang raka, penyeneng, ketipat dan belayag.

    Untuk bebanten sebangsa unggas, seperti: ayam, itik, burung, angsa dan lain-lainnya dibuatkan bebanten berupa bermacam-macarn ketupat sesuai dengan nama atau unggas itu dilengkapi dengan penyeneng, tetebus dan kembang payas.

     Upacara Tumpak Kandang ini bisa dilakukan di sanggah/merajan yang biasa nya terdapat dirumah-rumah (sanggah= pura kecil untuk pemujaan), pemujaan ini dipersembahkan ke pengastawa Sang Rare Angon yaitu dewanya ternak dengan persembahannya (hayapan/widhi-widhana) berupa suci, peras, daksina, penyeneng, canang lenga wangi, burat wangi dan pesucian. net

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com