Dewata News.com - Di Bali, hampir setiap
hari masyarakat Hindu melaksanakan kegiatan upacara keagamaan yang makna
dasarnya yakni untuk memohon keselamatan, rasa syukur, dan perlindungan dari
Tuhan Yang Maha Kuasa. Upacara Tumpek Kandang ialah salah satu upacara dalam
rangka memuja keagungan Tuhan dengan cara melakukan pemeliharaan sebaik-baiknya
atas ciptaan-Nya berupa binatang ternak atau hewan peliharaan.
Kapan dilaksanakannya? Upacara Tumpek
Kandang ini dilakukan pada Sabtu Kliwon Wuku Uye menurut perhitungan kalender
Bali-Jawa. Seperti hari Sabtu (30/04) ini, dimana hari tersebut datang dalam enam bulan sekali. Disebutkan
dalam Lontar Sundarigama bahwa Upacara Tumpek Kandang merupakan upacara
selamatan untuk binatang-binatang, baik binatang yang disembelih maupun
binatang peliharaan yang secara hakikat untuk memuja Tuhan Yang Maha Esa, Siwa
yang disebut Rare Angon, penggembala makhluk.
Upacara Tumpak Kandang ini adalah
selamatan atau ungkapan terima kasih/rasa kasih kepada semua binatang,
khususnya binatang ternak atau hewan peliharaan. Bagi masyarakat agraris,
binatang khususnya sapi sangat membantu manusia. Tenaganya untuk bekerja di
sawah, susunya untuk kesegaran dan kesehatan manusia bahkan kotorannya
bermanfaat untuk menyuburkan tanaman.
Untuk bebanten/sesajen selamatan bagi binatang
tersebut dibedakan menurut macam / golongan binatang-binatang itu antara lain:
Untuk bebanten selamatan bagi sapi, kerbau,
gajah, kuda, dan yang semacamnya dibuatkan bebanten: tumpeng tetebasan,
panyeneng, sesayutdan canang raka.
Untuk selamatan
bagi babi dan sejenisnya: Tumpeng-canang raka, penyeneng, ketipat
dan belayag.
Untuk bebanten sebangsa unggas,
seperti: ayam, itik, burung, angsa dan lain-lainnya dibuatkan bebanten
berupa bermacam-macarn ketupat sesuai dengan nama atau unggas itu dilengkapi
dengan penyeneng, tetebus dan kembang payas.
Upacara Tumpak Kandang ini bisa dilakukan
di sanggah/merajan yang biasa nya terdapat dirumah-rumah (sanggah= pura
kecil untuk pemujaan), pemujaan ini dipersembahkan ke pengastawa
Sang Rare Angon yaitu dewanya ternak dengan persembahannya (hayapan/widhi-widhana) berupa
suci, peras, daksina, penyeneng, canang lenga wangi, burat wangi dan pesucian. net
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com