Tinggal Sebulan
lagi. Tepatnya, pada bulan Mei 2016 gong Pilkada Buleleng 2017 ditabuh, dimulai
tahapan pertama yang bakal dilaksanakan KPU Daerah Buleleng.. sementara mesin
politik pengusung kandidat bupati tampaknya sudah mulai digerakkan.
Sesuai Rancangan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum (RPKPU), pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada)
dilakukan lebih awal dari perencanaan awal. Tahapan Pilkada 2017 secara
serentak dilakukan pada bulan Mei 2016 mendatang yang diawali dengan
pembentukan PPK dan PPS.
Makin mendesaknya tahapan Pilkada Buleleng itu, ternyata
Ketut Rochineng sendiri tidak menampik adanya
informasi dimaksud, sehingga libur sehari sebagai Kepala Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) Provinsi Bali pada hari Minggu dimanfaatkan bersama keluarga besar
di Desa Patemon. Di samping memang, selama ini setiap hari Minggu melancarkan
Program Bali Santhi ke desa-desa, tidak saja di Kabupaten Buleleng, namun
menyasar empat kabupaten lainnya yang angka kemiskinan masyarakat tinggi.
Dari gerak langkah di Seririt, Minggu (10/04) selain bertemu dengan
keluarga besar di Desa Patemon, juga merapatkan barisan dengan FORBARA Buleleng
yang diketuai Putu Muliyasa. Di rumah kediamannya di Seririt, Rochineng juga
merapatkan barisan Laskar Bali sebagai persiapan Pilkada Buleleng 2017 agar
patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kendati memang, para anggota Forbara maupun Laskar Bali sudah
berpengalaman dalam proses pengawasan, baik sebagai saksi maupun pelaksana
dalam proses Pileg maupun Pilkada, termasuk Pilgub Bali. Namun, perlu
diingatkan kembali untuk melakukan pengawasan terhadap kemungkinan ada dan
terjadinya pelanggaran dalam proses pelaksanaan Pilkada Buleleng 2017.
Sementara itu, mesin politik PDIP ternyata sudah start ketika diluncurkannya
sembilan unit mobil operasional ke masing-masing PAC PDIP di Buleleng oleh
kandidat incumbent Putu Agus
Suradnyana – Nyoman Sutjidra dengan slogan pemenangan ”PASS di Hati”, Minggu
(03/04). Bersamaan dengan itu, ribuan baju kaos bertuliskan ”PASS di Hati”
dikenakan oleh peserta kegiatan jalan santai HUT ke-412 Kota Singaraja.
Kendati memang, Bupati Putu Agus Suradnyana membantah keras baju kaos
dengan berbagai warna, baik merah, putih maupun hitam berulikan ”PASS di Hati”
itu tidak ada hubungan dengan politik. ”Itu murni saya buat dan beli dengan
uang pribadi dan diminta para peserta jalan santai, bahkan sampai kekurangan,”
kata bupati yang akrab dipanggil PAS ini.
Sementara itu dibalik kesibukan Komunitas ”Sahabat Sukrawan” yang
memastikan mengusung paket ”SURYA” (Sukrawan
– Dharma Wijaya) merupakan pasangan harmonis dari kader andalan partai, baik
dari PDIP maupun Partai Demokrat yang memastikan diri maju sebagai kandidat
bupati dan wakil bupati membuka pintu Pilkada Buleleng 2017 melalui jalur independen.
Paket ”Surya” yang diusung komunitas ”Sahabat Sukrawan” maju ke Pilkada
Buleleng 2017 dengan dukungan berupa fotocopy kartu tanda penduduk (KTP) terus
mengalir ke masing-masing relawan di setiap kecamatan.
Setelah menyasar masing-masing desa dan kelurahan dengan pusat
pengumpulan KTP di relawan per kecamatan, direncanakan terpusat di Posko ”Surya”
untuk memudahkan dalam melakukan konsolidasi dan koordinasi.
Jika memang benar adanya kesepakatan para petinggi masing-masing
pimpinan parpol KBM di Jakarta itu telah menetapkan Rochineng-Dharma Wijaya,
maka sia-sialah perjuangan panjang Komunitas ”Sahabat Sukrawan” yang
dikoordinir Agus Tanaya Somandhana.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com