Buleleng, Dewata
News.com — Layar spanduk PASS (Putu Agus
Suradnyana-Sutjidra) yang tampil sebagai incumbent pada Pilkada Buleleng 2017
diusung PDIP plus Partai Hanura mulai terbentang di beberapa sudut Kota
Singaraja. Ini pertanda situasi politik memasuki tahun politik yang gaungnya
dimulai, Mei 2016 mendatang sudah menunjukkan riak-riak pemanasan.
Dari bentangan spanduk Relawan PASS Br.Jawa di Jalan Gajah Mada Singaraja itu, menurut sumber terpercaya, dipasang bukan oleh kader PDIP tapi kader partai lain yang parpol-nya diwacanakan akan merapat ke PDIP mengusung PASS di Hati 2017.
Terbentangnya layar spanduk PASS, seperti
pantauan Dewata News, di kawasan
Kelurahan Banjar Jawa. Ini makin menguatnya, bahwa momentum kegiatan jalan
santai memperingati HUT ke-412 Kota Singaraja yang melibatkan ribuan warga
masyarakat berseragam kaos PASS di Hati, bahwa sebagai awal bergeraknya gerbong
politik PASS menuju Pilkada 2017.
Kendati memang, keseragaman baju kaos PASS
di Hati oleh peserta jalan santai itu sebagai gerakan politik PASS dibantah
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, namun diakui ribuan kaos itu dibeli dari dana
pribadi yang dibagikan secara gratis.
Mulai dibentangkan layar spanduk Relawan
PASS itu sebagai imbangan dari spanduk yang ditebar jauh sebelumnya oleh kader
PDIP Dewa Nyoman Sukrawan yang digadang-gadang akan tampil pada Pilkada
Buleleng 2017 menggandeng kader Partai Demokrat Gede Dharma Wijaya melalui
jalur independen.
Sementara I Ketut Rochineng yang memastikan
akan tampil melalui Koalisi Bali Mandara (KMB) yang sudah diproklamirkan oleh
Partai Golkar, sebulan lalu tampaknya masih akan berjuang denga partai koalisi,
Partai Gerindra yang mengusung Jro Nyoman Rai Yusha. Namun, sudah dapat
dipastikan, Rochineng akan berhasil maju lewat kendaraan politik KBM, yang kini
tinggal menunggu keputusan pusat dari partai koalisi.
”Penentuan bakal calon dari KBM merupakan
permainan pimpinan pusat dari
masing-masing partai koalisi dan diyakini Rochineng mendapat pilihan,’
ujar sumber yang dihubungi, Senen (04/04) malam.
Dari sumber yang tak mau identitasnya
disebut ini, memang pimpinan partai di tingkat daerah diberikan membuka kran
politik masing-masing sebagai cermin demokratisasi tidak beku. Tapi,
ujung-ujungnya pimpinan pusat yang menentukan. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com