Gede Sukanaya ketika meniinjau siswi ikut UN di RSU Parama Sidhi
Buleleng,
Dewata News.com — Semangat untuk
sembuh dan belajar seumur hidup yang ada di hati pelajar yang satu ini patut
diacungi jempol. Ketika virus dengue yang menyebabkan sakit demam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) masih menghantui tubuhnya, Kadek Kristina
Dwijayanti dengan semangat harus bisa mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional (UN)
tahun 2016 ini.
Seijin dokter yang merawatnya, siswi SMK Negeri 1 Kubutambahan ini,
ternyata bisa dan mampu mengikuti pelaksanaan UN tahun 2016, hingga hari kedua
Selasa (05/04) di sebuah rumah sakit swasta di Singaraja.
Untuk memberikan support dan lebih bersemangat terhadap anak bangsa masa
depan ini, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyempatkan waktu kesibukannya
mengunjungi siswa yang mengikuti pelaksanaan UN di rumah sakit.
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Buleleng, Gede Suyasa dan
Kabag Humas&Protokol Setda Buleleng Made Suppartawan, Bupati yang akrab
dipanggil PAS ini langsung memberikan support kepada Kadek Kristina Dwijayanti
saat mengunjungi di RSU Parama Sidhi Singaraja, diterima Kepala SMKN 1
Kubutambahan Gede Sukanaya.
Didampingi orang tuanya dan guru pengawas UN, Bupati PAS mendapat
penjelasan, bahwa siswa Kadek Kristina Dwijayanti yang sedang dirawat karena sakit DBD dapat
mengikuti UN, karena kondisinya sudah membaik. Namun, ada pula yang tidak bisa
mengikuti karena kondisinya tidak memungkinkan.
“Seijin dokter, siswa yang dirawat ini sudah bisa mengikuti UN di rumah
sakit. Kepala sekolah setempat juga hadir untuk memantau pelaksanaan UN di
rumah sakit ini,” ungkap Kepala Disdik Buleleng Gede Suyasa.
Menurut mantan Kadisbudpar Buleleng ini, jumlah peserta yang absen masih
tetap sama dengan hari pertama. Dari tingkat SMA, yang absen berjumlah enam
orang. Sedangkan untuk SMK yang absen berjumlah sembilan orang.
“Jumlah yang absen masih sama, yaitu 15 siswa. Namun ada tambahan dua
siswa yang menjalani UN di rumah sakit dan Puskesmas yaitu siswi SMK Negeri 1
Kubutambahan atas nama Kadek Kristina Dwijayanti dan SMA Negeri 1 Gerokgak atas
nama Putu Fitri Andriani,” jelas Suyasa.
Suyasa juga berharap semua pihak yang terlibat dalam UN tahun ini, baik
itu guru, kepala sekolah, dan pengawas tetap mengikuti dan menjalankan Prosedur
Operasional Standar Ujian Nasional (POS UN) yang ditetapkan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Terkait dengan pelarangan membawa alat komunikasi, pihaknya juga
berharap kepada para pengawas untuk tidak juga membawa alat komunikasi.
Menurutnya, hal ini harus ditegakkan untuk menuju Ujian Nasional yang
benar-benar berintegritas.
“Karena yang dikedepankan dalam UN
kali ini adalah integritasnya. Maka dari itu kejujuran yang ditekankan kepada
semua pihak yang terlibat,” tegasnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com