Dewata News.com - Vicentia Gracia
Marie atau disc jockey (DJ) Gia telah lama dikenal sebagai female disc
jockey yang terbilang ‘berani’.
Dalam setiap kesempatan penampilannya, ia memainkan musik di atas lantai
DJ bugil alias tanpa berbusana (nudis). Pantas
saja, namanya segera tenar.
Beragam persepsi pun muncul; ada yang mengapresiasi dan tidak sedikit
yang mencaci.
“Itu sudah menjadi risiko dan saya tidak
begitu memikirkannya,” kata Gia kepada Warta
Kota, belum lama ini.
Gia telah memilih jalan hidupnya. Menjadi pelopor female DJ tanpa busana
beberapa tahun silam, dikatakannya merupakan sebuah terobosan dalam industri
hiburan malam di tanah air.
Ia menganggap, itu justru sebuah tantangan. Sebab, ketika sedang show,
ia dituntut untuk bekerja professional dalam mencipta dan meramu musik
sekaligus menjaga rasa percaya diri ketika ratusan pasangan mata menikmati
setiap lekuk tubuhnya.
“Grogi udah pasti iya. Tapi aku mencoba profesional. Hanya pentas
beberapa jam tanpa busana, sesudah itu ya selesai,” kata Gia yang memulai
profesi menjadi disc jockey pada 2008.
Tidak sembarang kelab malam bisa menyewa jasa
Gia untuk tampil secaranude. Biasanya, Gia hanya bersedia menerima tampil
sebagai nude disc jockey di kelab malam ekslusif dan tentu saja setelah terjadi
kesepakatan harga tertentu.
“Jika di kelab biasa, paling cuma seksi saja atau bikini. Nude DJ hanya
di kelab malam tertentu saja. Untuk tarif, di atas Rp10 juta untuk dua jam
penampilan,” jelasnya.
Lika-liku menjadi nude DJ dialami perempuan kelahiran Surabaya, 11
Desember 1991 ini. Berbagai godaan dari lelaki hidung belang selalu saja hadir.
Tapi, Gia mengaku bukan perempuan murahan yang bisa dengan mudah digoda.
“Orang-orang mungkin berpikir aku bisa dibooking untuk urusan seks atau
apalah dengan profesi yang aku jalani itu. Tapi aku pastikan kalau aku tidak
seperti itu. Aku benar-benar jalanin itu dengan professional.”
Meskipun tidak dipungkiri label menjadi nude disc jockey membuatnya
banyak mendapat tawaran dari berbagai klab malam di dalam dan luar negeri,
namun Gia memastikan bahwa ia tetap mengutaman skill-nya sebagai disc jockey
professional.
“Tentu yang utama adalah skill. Tanpa itu (skill), nothing. Makanya
sekarang saya kecewa banyak female DJ yang ikut-ikutan tampil nude, tapi
minimskill. Apalagi mereka mau dibayar murah hanya untuk jual nama saja. Ada
yang hanya mau dibayar Rp500 ribu saja asal dia bisa tampil. Yang seperti itu
bisa merusak profesi para disc jockey lain,” kata Gia yang juga anggota
Persatuan Disc Jockey Indonesia (PDJI)
Model nude
Menjadi disc jockey hanya salah satu bagian skenario hidup Gia.
Sebelumnya, ia tidak pernah berpikir terjun ke dunia itu.Awalnya, ia hanya gadis muda yang mencoba peruntungan di dunia
entertainment.
Mengawali karier sebagai pemain film televisi (FTV) di sebuah stasiun
televisi swasta pada usia relatif muda, ia kemudian mulai beralih ke dunia
modeling. Tak tanggung-tanggung, saat usianya masih 16 tahun, ia menerima
tawaran menjadi model nude.
“Ada seorang fotografer ingin menjadikanku modelnya dalam ajang
kompetisi foto di eropa. Dia bilang konsepnya nude. Aku sempat pikir-pikir.
Tapi setelah dia memperlihatkan konsepnya, akhirnya aku ambil tawaran itu,”
jelasnya.
Pengalaman pertama Gia menjadi model professional terbilang manis. Tak
lama setelah sesi pemotretan, ia mendapat kabar dari sang fotografer bahwa
karyanya menjadi juara pertama kompetisi itu. Kemenangan itu bahkan berlanjut
di tiga tiga kompetisi berikutnya.
“Kompetisi itu temanya nude art, empat kali berturut-turut menang di
eropa. Dan kenapa saya tertarik, karena dalam foto itu tidak menampilkan wajah
saya secara jelas. Karena fotografer hanya mengambil beberapa detil tubuh saya
dalam penciptaannude art itu sendiri,” kata Gia.
Sejak itu, Gia mulai mendapat tawaran untuk berpose seksi maupun tanpa
busana, baik dari kalangan personal maupun pemotretan untuk majalah dewasa. Di
saat bersamaan, ia mencoba memadukan dengan profesinya sebagai disc jockey.
Hingga kemudian ia tenar sebagai disc jockey nude.
“Tapi semenjak aku menikah dua tahun lalu, tawaran menjadi disc jockey
dan model nude aku tolak. Sekarang paling mentok seksi casual saja,” ujarnya. (Feriyanto Hadi)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com