RSUD Buleleng Belum Punya Dokter Spesialis Saraf - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/29/16

RSUD Buleleng Belum Punya Dokter Spesialis Saraf



Buleleng, Dewata News.com —  Dirut RSUD Kabupaten Buleleng, dr.Gede Wiartana, M.Kes mengtakan, kendati peralatan untuk operasi secara umum sudah lengkap, namun diakui hingga saat ini belum ada dokter spesialis bedah saraf, sehingga jika ada pasien untuk operasi dimaksud harus dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar.

      Kendala lain yang dihadapi rumah sakit terbesar di Bali Utara milik Pemerintah Kabupaten Buleleng, disebutkan  Gede  Wiartana belum mampu menampung pasien rawat inap secara keseluruhan, karena terbatasnya jumlah kamar dibarengi dengan makin membludaknya masyarakat yang harus menjalani rawat inap.

    ”Makin membludaknya jumlah pasien yang harus rawat inap, sehingga kekurangan tempat tidur. Sementara jumlah tempat tidur secara keseluruhan mencapai 298 tempat tidur sebagai keterbatasan sarana menyebabkan, sehingga tingkat kepuasan masyarakat kecil, hanya mencapai 57% dari standar publik 85%. Prosentase tingkat kepuasan public terhadap RSUD Buleleng sebesar itu dari hasil survey yang dilakukan dengan penyebaran 1.850 quistioner,” kata Dirut RSUD Buleleng dr.Gede Wiartana,M.Kes ketika gelar pertemuan silaturahmi dengan jajaran wartawan di Singaraja, Selasa (29/03) siang.
                                              Dirut RSUD Buleleng dr.Gede Wiartana,M.Kes
    Pada acara silaturahmi sehari menjelang peringatan HUT ke-412 Kota Singaraja siang itu, Dirut RSUD Buleleng didampingi dr.Putu Sudarsana, dr.Komamg Gunawan Landra maupun dr.Ni Made Mardani, Gede Wiartana  memaparkan rencana pengembangan rumah sakit pemerintah, di antaranya untuk menambah jumlah kamar.

    Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana juga mengakui, bahwa pihaknya juga berpikir untuk menambah jumlah kamar di RSUD Kabupaten Buleleng. Bahkan, ketika sempat melakukan sidak pertengahan tahun 2015 menyebutkan, bahwa grand design yang dibuat oleh konsultan dari perencana pengembangan RSUD Kabupaten Buleleng menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengembangan dilakukan secara radikan, namun terkendala dengan operasional rumah sakit yang sedang berjalan.

     Bupati yang akrab dipanggil PAS ini berharap, di tahun 2017 dapat membangun 100 kamar kelas satu. ”Nanti jenisnya disesuaikan, karena ada hubungan antara pertumbuhan rumah sakit sendiri dan pertumbuhan rumah sakit secara ekonomi, jadi ini harus dihitung juga, bukan hanya berpikir tentang jumlah kamar saja”, katanya. 

   Selain itu, Bupati Agus Suradnyana juga menambahkan, pihaknya juga berpikir ke depan bagaimana dokter spesialis tertarik datang ke Buleleng karena jumlah kamar yang cukup dan jasa pelayanan yang cukup.

    Dirut RSUD Buleleng Gede Wiartana sangat berharap pengertian dan kesadaran masyarakat pengunjung akan pentingnya ketaatan, selain taat jam-jam berkunjung sesuai ketentuan, juga jangan mengajak balita. Karena balita juga bisa tertular penyakit yang dikunjungi, di samping meningkatkan keamanan dan kenyamanan. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com