Putu Agus Suradnyana, Foto (c) by : Ist |
Denpasar, Dewata News.com – Desas desus memanasnya Pilbup
Buleleng juga sampai di arena Rakerda I DPD PDIP Bali yang berlangsung
selama 2 hari tanpa kehadiran Dewa Nyoman Sukrawan yang juga Bendahara
Umum DPD PDIP Bali. Membolosnya Sukrawan saat Rakerda yang dibuka dan
ditutup langsung oleh Ketua Umum DPP DPP, Megawati Soekarno Putri itu
karena memilih jalur independen untuk maju sebagai bakal calon (balon)
Bupati Buleleng, ketimbang menunggu Surat Rekomendasi Pilkada Buleleng
2017 mendatang.
Terkait membolosnya Sukrawan saat Rakerda, Ketua DPD PDIP Bali, Wayan
Koster menanggapi pihaknya akan memanggil yang bersangkutan untuk
dimintai penjelasan. Menurut Koster absennya Sukrawan di arena Rakerda
tersebut akan segera disikapi DPD. Sukrawan kan tidak hadir ya nanti
kita akan bicara dengan Sukrawan. Kenapa dia tidak hadir? Karena yang
lain sekitar 95 persen ini hadir, tanya Koster usai Penutupan Agenda
Rakerda, Sabtu (26/03).
Ketika disinggung mengenai sanksi partai apa yang akan diberikan
kepada Sukrawan terkait dengan isu pencalonan Sukrawan dengan Paket
SurYa (Sukrawan-Dharma Wijaya) melalui jalur independen, Anggota Komisi X
DPR RI ini menegaskan jika Sukrawan telah resmi mencalonkan diri
melalui KPU maka pihaknya baru akan membahas sanksi apa yang diberikan
kepada Sukrawan. Ini kan belum-belum. Nanti kalau sudah maju dia resmi
ke KPU baru kita akan bahas. Kalau sekarang kan belum, jelas Koster.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto
yang mengakui pihaknya juga akan memanggil Sukrawan terkait
manuver-manuver politik yang selama ini dilakukan Sukrawan di Buleleng.
Apalagi selama berlangsungnya Rakerda I DPD PDIP Bali, Sukrawan terus
membolos. "Ya nanti saya akan bicara dengannya," ujarnya singkat.
Berkaitanya dengan membolosnya Sukrawan tersebut belum bisa
dikonfirmasi karena saat sambungan handphone dihubungi bernada tidak
aktif. Namun secara terpisah, Ketua DPC PDIP Buleleng, Putu Agus
Suradnyana (PAS) yang juga Bupati Buleleng malah menanggapi dingin soal
majunya Sukrawan yang berani menantang dirinya lewat jalur independen.
Apalagi keputusan DPP memberikan kesempatan pertama bagi pasangan calon
(paslon) incumbent untuk kembali di Pilkada Buleleng.
“Sesuai aturan kan
yang diberikan kesempatan pertama yang maju adalah incumbent. Saya
sudah siap kembali maju dan tinggal tunggu rekomendasinya,” tegasnya.
Menurutnya, di internal PDIP memang ada kebijakan untuk memberi
prioritas pada incumben. Selain itu PAS mengaku sudah mantap untuk
kembali berpaket dengan dr. Nyoman Sutjidra sebagai Wakil Bupati saat
ini. Pasangan saya mantap PAS di hati. Yang jelas mudah-mudahan menang,
tidak boleh takabur, gebrakan saya ya kerja saja, sebutnya.
Namun sayangnya, kabar terkait turunnya rekomendasi paslon Pilkada
Buleleng saat Rakerda DPD PDIP Bali sepenuhnya tidak benar. Nyatanya
sampai Rakerda ditutup tidak ada satupun pernyataan Megawati yang
menyangkut paslon yang akan diusung di Pilkada Buleleng. “Tidak ada
rekomendasi yang turun. Tapi kita (paket PAS, red) sudah siap maju di
Pilkada Buleleng,” tandasnya.
Namun PAS ogah menanggapi munculnya Paket SurYa yang disebut-sebut
akan menjadi saingan berat pasangan incumben. Bahkan Anggota DPRD Bali
tiga periode ini mengaku kurang tahu dengan adanya paket SurYa. Saya
tidak tahu ya itu apa. Kalau aturan hukumnya saya tahu boleh independen,
kalau lain-lain ya saya tidak tahu, kata Agus Suradnyana sembari
menunjukan handphone jadul yang dibawanya karena, tidak bisa mengakses
info soal paket SurYa tersebut.
Sekali lagi, ketika dikejar apakah PAS siap bertarung melawan paket
SurYa, jika benar-benar muncul nantinya menandingi paslon PDI
Perjuangan, Ia kembali berkelit mengaku tidak tahu. Namun PAS menegaskan
siap maju kembali ke kursi Buleleng satu. “SurYa itu apa? jawabnya
singkat sembari mengakui pihaknya tidak melakukan persiapan khusus
menghadapi Pilkada Buleleng, karena masih berkonsentrasi menjalankan
amanat konstitusi sebagai kepala daerah. mengenai rekomendasi partai
diakui ada mekanisme yang harus diikuti. “Rekomendasi memang belum
turun. Hal tersebut semata-mata karena mekanisme partai,” jelasnya.(DN ~ PB).-
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com