|
Rumah Joglo |
Buleleng,
Dewata News.com — Bisnis
properti perumahan, untuk di wilayah Buleleng kini semakin menggeliat. Banyak
trik dan strategi khusus digunakan para investor properti itu, untuk bisa
menarik minat konsumen untuk membeli produknya. Bahkan bisnis properti saat
ini, sudah mulai menyasar beberapa wilayah perkotaan dan pedesaan.
Kebanyakan dari konsumen itu menginginkan tipe rumah yang unik, sehingga
nyaman ditempati dengan bentuk yang minimalis, dan dengan harga yang sangat
terjangkau. Kini di Buleleng menariknya, keberadaan rumah Joglo sudah mulai
menjadi incaran pasaran, dimana dengan bentuk rumah tua berbahan kayu. Rumah
joglo paling diminati masyarakat terutama pengusaha di bidang pariwisata dan
restoran.
Salah satu Developer Rumah Joglo, Kadek Widiarsana menjelaskan, pasaran
rumah joglo saat ini banyak diincar konsumen, terutama pengusaha yang bergerak
di bidang Pariwisata. Menurutnya, bentuknya yang unik dan memiliki ciri khas
tersendiri, dan terbuat dari bahan kayu yang kuat dan tahan lama, menjadi salah
satu daya tarik tersendiri bagi konsumen pecinta rumah joglo.
Widiarsana warga Desa Ambengan, asal Kelurahan/Kecamatan Sukasada,
Buleleng ini mengaku, tidak takut
bersaing dengan kehadiran properti perumahan modern. Peminatnya meningkat
seiring masyarakat mulai menyukai tipe rumah joglo, karena terbuat dari kayu
jati.
”Rumah joglo ukirannya punya keunikan tersendiri. Saya ingin melestarikan
rumah joglo. Jadi ini bukan saja hanya ramai dipesan orang luar negeri, lokal
juga banyak,’ kata pria yang akrab disapa Kadek Joglo di wilayah Desa Wisata
Ambengan suatu senja sambil menikmati sunset di kejauhan laut Jawa.
Menurutnya, di Singaraja kini mulai ramai hotel-hotel yang memasang
rumah joglo sebagai koleksi, dan menciptakan suasana damai menyerupai di zaman
dahulu. Dirinya pun kembali menjelaskan, saat ini sudah ada beberapa jenis
rumah joglo yang berkembang di masyarakat diantaranya, joglo rumah gladak,
limasan, gazebo, gapuro, dan sejenis lainnya.
Kalau hotel banyak pesan rumah joglo berbagai ukuran. Rumah Joglo
identik dengan identitas orang Indonesia. Produksi rumah joglo ini memakai
pakem hari baik, dan memproduksinya di Kota Pati Jawa Tengah.
Seperti halnya, perumahan yang dibangun Ida Bagus Puja Erawan di atas areal lahan seluas 60
are di wilayah Banjar Dinas Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada.
Beberapa bangunan yang di design atas permintaan pemesan merupakan produksi
dari Jawa Tengah. Bahkan, pintu gerbang masuk ke areal yang juga bisa disebut
Geriya ini terbuat dari batu bata tak ubahnya gapuro peninggalan kerajaan Majapahit.
Tidak saja bangunan rumah Joglo dipesan di Yogjakarta, tapi tegel yang
dulu jenis seperti ini di Singaraja diproduksi oleh pabrik tegel Semeru-pun,
didatangkan dari pusat kerajaan Majapahit.
Sosok bangunan minimalis di sisi timur dengan tebing sungai yang sudah
dibentuk dan ditata rapi menjadi pemandangan alam yang mempesona, sementara di
utara lahan ada hamparan persawahan hak miliknya, seluas 35 are menunjang ide sosok yang senang membangun dari Geriya Mambal, Badung ini untuk membuat kolam ikan.
Sementara air persawahan yang bening dialirkan melalui sungai buatan membelah areal
perumahan yang diagendakan akan dipelaspas, bulan April 2016 mendatang.
Dari ide cemerlang yang akrab
dipanggil AtuAji ini benar-benar mewujudkan alam pedesaan dengan sentuhan
modern tanpa meninggalkan kesan alami, sehingga harus mengocek sudah hampir 5 miliar
rupiah. (DN ~ TiR).—
Contact personny pk widiarsana min???
ReplyDelete