Dukung Sensus Ekonomi 2016, BPS Minta Masyarakat Beri Data Akurat - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/13/16

demo-image

Dukung Sensus Ekonomi 2016, BPS Minta Masyarakat Beri Data Akurat

_DSC4523
Foto (c) by : Humas Pemprov Bali

Denpasar, Dewata News. Com - Sensus Ekonomi yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS ) setiap 10 tahun sekali  memegang peranan yang amat penting dalam menghasilkan peta perekonomian suatu daerah. Untuk itu masyarakat dihimbau mendukung pelaksanaan Sensus Ekonimi 2016 yang akan dilaksanakan oleh  BPS Provinsi Bali mulai tanggal  1 sampai dengan 31 Mei 2016 mendatang mengingat hasil dari sensus ini akan  memberi gambaran lengkap level serta struktur ekonomi di Bali. Hasil sensus ini akan membantu Pemerintah merencanakan arah pembangunan khususnya pembangunan ekonomi kedepannya juga akan memberi manfaat bagi masyarkat terhadap gambaran prospek ataupun peluang bisnis yang akan berkembang di masa yang akan datang. 

Demikian disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Dr Yudi Agusta Msc saat berorasi di ajang Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang di gelar setiap minggunya di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar Minggu ( 13/3 ). 

Lebih lanjut Yudi memaparkan hasil data yang akurat yang otomatis akan berimbas pada perencanaan yang tepat. 

Pihak BPS telah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)   untuk turun langsung ke tingkat Rumah Tangga guna mendapatkan data data langsung dari para pelaku usaha. Ia juga menambahkan di terjunkannya para pencari data sampai ke tingkat rumah tangga mengingat saat ini banyak usaha yang bergerak secara online yang tidak memiliki tempat usaha.  

“ Tolong terima petugas kami dengan baik dan mohon pertanyaan dijawab dengan jujur , “ imbuhnya. 

Yudi juga menambahkan masyarakat tidak perlu merasa kawatir tentang kerahasian data yang diberikan kepada BPS karena  berdasarkan UU No 16 tahun 1997 BPS berhak melakukan pengumpulan data  dan  yang dilaporkan ke Pemerintah  nantinya bukanlah data per individu  jadi kerahasiaan data individu terjamin. Untuk itu masyaraat khususnya para pelaku usaha tidak perlu takut dan kawatir akan data yang telah diberikan, mari kita dukung sensus ekonomi dengan memberi data yang benar dan apa adanya kepada petugas kami.  

“ data yang bagus akan menghasilkan perencanaan yang bagus , “ tuturnya optimis. 

Sementara itu Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali  I Made Widhidarma dalam orasinya menyampaikan tentang ketimpangan pembangunan di Bali yang salah satu faktornya disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang tidak merata di masing masing kabupaten/ kota di Bali dimana seperti diketahui bersama pertumbuhan ekonomi Bali bagian selatan jauh di atas Bali bagian utara maupun Bali barat. Untuk itu berbagai langkah telah diambil oleh Pemprov Bali melalui program Bali mandara seperti JKBM, Gerbangsadu, Simantri, Beasiswa Miskin serta bantuan kepada desa pekraman dalam upaya mengurangi ketimpangan yang terjadi. 

Selain upaya tersebut, pembangunan infrastruktur juga terus diupayakan diantaranya pembangunan Rumah sakit pratama, pembangunan Bendungan Sidan , Pembangunan Bandara Internasional di Kabupaten Buleleng serta tak kalah pentingnya membangun shortcut  yang dimulai dari ruas jalan Mengwi- Singaraja. Sinergitas pemerintah antara pemerintah pusat, Provinsi serta kabupaten/ kota juga harus terus ditingkatkan  serta menyusun program pembangunan yang terintegrasi dan terpadu. Dengan semua upaya tersebut diatas kedepannya arah pembangunan Bali tidak akan mengalami ketimpangan lagi. 

Tampil pula Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Bali Made Santa yang mengajak seluruh wajib pajak  untuk berpartisipasi aktif dalam membayar pajak. Santa menambahkan bahwasannya dalam Rencana target Pendapatan Asli daerah di anggaran induk tahun 2016 ditargetkan sebesar 3 T 350 M . 

Di sisi lain  rencana pendapatan daerah tahun 2016  berada di angka 5T 150 M dengan rencana belanja sebesar 5T 700 M. Dari total pendapatan daerah sebesar 5 T 150 M teresbut , 91 % dari pendapatan  tersebut bersumber dari pajak kendaraan bermotor. 

Untuk itu pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menjemput bola para wajib pajak diantaranya dengan pemberlakukan sisitem pajak onlne serta  pengembangan  mobil samsat keliling sehingga dengan upaya tersebut pajak yang dipungut dari wajib pajak akan optimal sehingga rencana belanja yang telah dianggarkan di tahun 2016 akan dapat terwujud. Dalam kesempatan orasi tersebut Kadispenda, I Made santha, juga menyampaikan apresiasinya kepada para wajib pajak yang telah menyelesaikan kewajibannya tepat waktu serta terjalin sinergitas yang baik antara pemerintah provinsi dengan kabupaten/ kota dalam penanganan pajak. 

Ajang PB3AS kali ini juga diisi orasi dari kalangan masyarakat umum diantaranya Wenten Aryawan yang menyoroti tentang maraknya kejahatan dunia maya dewasa ini. Menurutnya pemalsuan akun dan isinya telah melanggar kaidah kesopanan. 

Orasi lain datang dari Pak Ogah Taman Pancing yang mengaku telah berorasi ke 50 kalinya di podium ini menyorot tentang dua UU yaitu UU No 64 Tahun 1958 tentang pembentukan pemerintahan Tingkat 1 Bali, NTB dan NTT serta UU no 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dimana menurutnya kedua UU tersebut sudah tidak relevan dan harus direvisi segera. 

Menurutnya tidak berimbangnya pembangunan dI Bali disebabkan oleh dua undang undang tersebut . Untuk itu Pak Ogah yang masih merahasiakan identitas aslinya tersebut meminta agar pihak legislatif segera merevisi UU tersebut . Wayan Setiawan dari Bongkasa menyoroti sisi berbeda di PB3AS kali ini. Setiawan menyorot pentingnya memperhatikan petani dan mengajak generasi muda untuk menyukai pertanian dan mau menjadi petani. (DN - HuM)

Pages