Foto (c) by : RRI |
Buleleng, Dewata News.com — Guru adalah orang yang digugu dan ditiru anak didiknya, hendaknya harus mampu bersikap jujur dan dapat memberi contoh yang baik kepada para muridnya.
Demikian
disampaikan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana pada Dharma Santhi
Hari Raya Nyepi Saka 1938 yang dilaksanakan keluarga besar Dinas
Pendidikan Kabupaten Buleleng, Sabtu (12/03) di Banyualit, Lovina.
Dihadapan
jajaran Dinas Pendidikan Buleleng mulai dari kepala sekolah TK, SD,
SMP, SMA/SMK se-Buleleng, Bupati Putu Agus Suradnyana menekankan,
seorang guru harus mampu memilih dan memilah mana yang dapat dilakukan
dan mana yang tidak boleh dilaksanakan.
“Terlebih
di tahun politik, guru jangan berpolitik. Tapi mau tidak mau harus
dapat menyalurkan hak suaranya sesuai hati”, tegas bupati.
Plh.
Dinas Pendidikan Buleleng Made Ngadeg selaku ketua
panitia mengatakan, dharma santhi yang melibatkan keluarga besar dinas
pendidikan bertujuan untuk mulat sarira (interospeksi diri) serta tetap
menjalin kebersamaan dan persaudaraan di kalangan para guru.
Dharma
Santhi Nyepi Saka 1938 dengan tema “Dharma Agama dan Dharma Negara
Sebuah Ketulusan dan Kejujuran Hati Nurani” menampilkan pedharma wacana
Ida Mpu Acarya Ananda. (DN ~ RRI).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com