Danrem 163/Wirasatya Naik Moge Kunjungi Lokasi Banjir Bandang di Penyabangan

Ilustrasi, Foto (c) by : ist

Buleleng, Dewata News.com —  Dengan mengendari moge (motor gede), Danrem 163/Wirasatya Kolonel Infantri I Nyoman Cantiyasa bersama puluhan biker (penghobi motor) mendatangi lokasi korban banjir bandang di Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Jumat (25/3). Kedatangan Cantiyasa ini untuk menyama braya sekaligus memberikan bantuan sembako kepada warga korban banjir bandang.

      “Mudah-mudahan bermanfaat bagi warga yang kena musibah. Kita ini menyama braya dari kejadian sebelumnya jangan terulang, suka sama-sama, duka kita tetap sama-sama mari kita tingkatkan simakrama baik suka maupun suka sehingga Bali ini akan kuat,” ujar Cantiyasa.

     TNI sendiri melalui Kodim 1609 Buleleng, menurutnya telah membantu proses evakuasi sesaat setelah bencana banjir bandang itu terjadi dua bulan lalu, 23 Januari 2016. ”Saat itu anggota TNI bergotong royong mengevakuasi rumah-rumah warga maupun infrastruktur yang hancur akibat terjangan banjir berupa longsoran bebatuan, pepohonan dan lumpur dari atas bukit,” imbuhnya.

    Kini kondisi 44 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Triamertha, Desa Penyabangan yang menjadi korban banjir bandang itu semakin membaik. Sarana infrastruktur berupa akses jalan, jembatan maupun saluran air bersih yang sempat hancur sudah diperbaiki dan bisa kembali dimanfaatkan untuk beraktivitas.

     Sementara dari 44 KK yang rumahnya rusak terkena banjir bandang itu, hanya 29 KK yang berhak mendapatkan bantuan stimulan berupa uang untuk memperbaiki rumah dari Pemprov Bali, setelah melalui proses verifikasi. Tujuh KK yang rumahnya rata dengan tanah mendapatkan bantuan senilai Rp25 juta, sisanya nilainya beragam sesuai tingkat kerusakan rumah.

     “Infrastruktur sudah diperbaiki dan semua sudah bisa berfungsi, sekarang tinggal rumah-rumah warga yang rusak saja, tapi bantuannya sudah turun dari Pemprov Bali. Sekarang sudah ada yang mulai memperbaiki rumah. Yang rumahnya hancur sama sekali, sementara tinggal di rumah kerabatnya yang dekat,” ujar Perbekel Penyabangan, Made Santika. (DN ~ TiR).—