Kondisi
jembatan Unggahan yang menghubungkan dua desa antara Desa Unggahan
dan Desa Ularan,
Kecamatan Seririt, amblas pada bagian sayapnya, Jumat (05/02).
Buleleng,
Dewata News.com — Jembatan
Unggahan yang menghubungkan dua desa antara Desa Unggahan dan Desa Ularan,
Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali amblas pada bagian sayapnya sejak Minggu (24/01)
lalu.
Longsornya sayap jembatan itu karena hujan deras yang mengguyur kawasan
itu, sehingga tanah menjadi labil.
Badan jalan yang amblas berada di sisi barat dan jaraknya cukup dekat
dengan tiang pancang jembatan. Panjang jalan yang amblas sekitar 10 meter
dengan lebar 1,5 meter.
Camat Seririt, I Nyoman Riang
Pustaka seperti dilansir DaerahBali.com
mengatakan, kondisi kerusakan sayap jembatan itu cukup parah.
Menurutnya, amblasnya tanah jalan itu karena saat pengerjaan proyeknya
tidak begitu padat ketika menimbunnya dengan tanah uruk.
”Kondisinya sudah parah, sudah diketahui sama Dinas Pekerjaan Umum
Buleleng, rencananya mau digali ulang. Katanya, mau ditimbun ulang, karena dulu
pemadatannya tidak bagus,” ungkapnya, Jumat (05/02).
Jembatan itu baru saja selesai dibangun
Desember 2015 lalu. Artinya kerusakan pada sayap jembatan terjadi sebulan usai
dikerjakan.
Proyek jembatan itu dikerjakan kontraktor berinisial KKP mulai Juni 2015
lalu. Panjang jembatan yang dibangun sepanjang 16 meter dan lebar enam meter.
Jembatan itu dibangun menggunakan dana APBD Buleleng tahun 2015, nilainya
mencapai hampir Rp1,5 miliar, tepatnya Rp1.448.855.000.
”Baru Desember kemarin selesai, makanya jadi lokasi kunjungan kerja pak
bupati Buleleng beserta rombongan saat itu,” ucapnya.
Kini sayap jembatan itu masih bisa dilalui kendaraan yang melintas. Namun
hanya satu jalur saja yang dapat difungsikan.
”Kalau kondisi terakhir memang jebol bagian baratnya, amblas. Masih bisa
dilewati kendaraan, satu jalur saja,” katanya.
Riang mengaku sudah melaporkannya kepada Dinas PUKabupaten Buleleng di
Singaraja usai sesaat usai kerusakan. Ia berharap perbaikan jembatan itu dapat
segera dilakukan, jika tidak ingin kerusakan semakin parah.
”Ndak sampai ke jembatannya yang amblas, tapi memang kalau terus
dibiarkan, lama-lama bisa tergerus tiang pancangnya, karena hujan terus air
sungai besar, tapi sepertinya ada penangan cepat dari PU,” pungkasnya. (DN ~
TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com