Denpasar,
Dewata News.com — Setelah resmi
dioperasikan, Bendungan Titab-Ularan di Kecamatan Seririt dan Busungbiu,
Buleleng, Bali beberapa kali diinformasikan mengalami kerusakan.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika yang berasal dari Bulelelng
mengatakan akan segera melakukan pengecekan. Apalagi disana merupakan
kampungnya, sehingga ia tidak ingin terjadi permasalahan di bendungan
tersebut.
"Saya belum lihat, apa benar pintu Bendungan Titab melengkung,
nanti kami akan cek. Jangan sampai jebol tu, hanyut kampung saya itu
persoalannya. Karena itu kan lewat kampung saya,” jelasnya pada saat sidang
paripurna dewan di Gedung Utama DPRD Bali, Denpasar, Kamis (04/02).
Pastika juga mengatakan informasi terakhir yang diperolehnya menunjukkan
kondisi bendungan baik-baik saja. Kalaupun ada bunyi menyerupai ledakan dan
mengkhawatirkan warga, itu dipastikan karena proses pengisian air. Meski
demikian, Gubernur Pastika tetap akan melakukan pengecekan.
"Pengelolaan kan masih menjadi tangung
jawab Balai Wilayan Sungai (BWS) Bali, belum d
ilimpahkan ke kita. Tetapi kita sebagai
Pemprov Bali tidak hanya tinggal diam saja, nanti saya akan cek," jelas
mantan Kapolda Bali ini.
Adapun dari informasi yang dihimpun, Plugging atau Pintu penutupan air
bendungan yang berkapasitas 12 juta meter kubik itu dikatakan jebol. Adapun
rusaknya Plugging ini diketahui warga pada Rabu (03/02) pukul 05.00 Wita.
Bupati
Agus Belum Dapat Laporan
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, pihaknya belum
mendapatkan informasi resmi dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali, terkait
perkiraan jebolnya Bendungan Titab-Ularan.
Menurut Suradnyana, BWS sejatinya sudah sempat melakukan pengecekan ke
bendungan tersebut.
Berdasarkan laporan sementara, kondisi bendungan dinyatakan aman serta
tidak ada persoalan.
“Kemarin mereka (BWS) sudah rilis, tetapi belum secara resmi. Tapi hari
ini kami akan surati Balai agar kami mendapat rilis resmi tentang itu,"
jelasnya.
Suradnyana mengatakan, akan segera bersurat ke BWS. Isinya, agar BWS
memberikan rilis resmi terkait kondisi Bendungan Titab saat ini.
"Camat suduh saya tugaskan untuk ke sana. Kemarin Camat langsung
turun ke sana. Dia bilang, tidak ada persoalan. Hanya karena kena air permukaan
tanah turun,” jelasnya.
Ia juga menginstruksikan agar Camat setempat juga sudah diinstruksikan
untuk melakukan pengecekan. Hasilnya memang terjadi penurunan permukaan tanah,
itu disebabkan oleh proses pengisian air.
Lebih lanjut, sebagai langkah antisipasi agar tidak muncul lagi
informasi-informasi yang tidak jelas, Suradnyana pun berharap BWS benar-benar
mengawasi operasional Bendungan Titab. Apapun perkembangan saat proses pengisian
air, hendaknya dilaporkan.
“Tapi saya berharap kepada Balai untuk benar-benar memantau setiap
tahapan pengisian bendungan itu. Sehingga apapun perkembangan setiap pengisian
bisa direport dengan baik, dan disikapi dengan baik. Agar tidak terjadi
persoalan yang merugikan masyarakat maupun bendungan itu sendiri,” tegasnya. (DN
~ *).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com