Ilustrasi
Jembrana, Dewata News.com – Cuaca buruk yang tidak menentu
di selat Bali membuat pelabuhan Gilimanuk dalam seminggu belakangan ini
memberlakukan ssstem buka tutup. Situasi ini membuat Kepala Unit
Penyelenggara Pelabuhan Gilimanuk, Nyoman Daelon Wirawan terpaksa akan
menggelar upacara pakelem.
Daelon Wirawan mengatakan, memang cuaca di selat Bali ini
sangat sulit diprediksi. Bahkan dalam seminggu belakangan ini pelabuhan
terpaksa dibuka dan ditutup kembali lantaran cuacanya sangat
membahayakan penyeberangan kapal. "Buka tutup pelabuhan dalam seminggu
hingga tiga kali ini disebabkan karena cuaca yang sangat buruk yakni
hujan deras yang disertai mendung maupun kilat dang angin kencang,"
kata Nyoman Daelon Wirawan, Jumat (05/02).
Lebih lanjut, Daelon mengatakan, guna mengantisipasi cuaca buruk yang
selalu melanda Selat Bali tanpa bisa diprediksi, pihaknya akan
melangsungkan upacara mulang pakelem sebagai wujud syukur kepada Dewa
penguasa lautan di Selat Bali guna memberikan keselamatan dan kelancaran
bagi penyeberangan di selat Bali ini.
"Nanti dalam pelaksanaan upacara
mulang pakelem ini, biayanya kami akan koordinasikan kepada PT Angkutan
Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry, Gabungan
Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (GAPASDAP) Banyuwangi," jelasnya.
Dalam upacara pakelem akan menggunakan pakelem dengan Bebek Putih
yang dipanggang dan ditenggelamkan serta Bebek Hitam yang ditenggelamkan
ke Selat Bali. Agar kegiatan secara sekala dan niskala yang berkaitan
dengan memberikan keselamatan dan kelancaran bagi penyeberangan di selat
Bali ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan,
karena ini menjadi tanggung jawab semua pihak. "Saya berharap kegiatan
seperti ini dapat terus dilanjutkan. Tidak hanya pihak Penyelenggara
Pelabuhan saja, namun juga menjadi tanggung jawab semua pihak," tegas
Daelon Wirawan. (DN ~ PB).-
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com