Badung, Dewata News. Com - Bali Clean Energy Forum (BCEF) 2016 secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Kamis (11/2) pagi di Legian Hall, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) ditandai dengan penekanan tombol sirine didampingi Menteri ESDM Sudirman Said dan juga Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
BCEF 2016 menjadi ajang pertemuan sekitar 45 menteri energi di dunia yang melibatkan kurang lebih 1.000 partisipan yang berasal dan pemuda dari 80 negara.
Terpilihnya Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan ini menurut Sekjen ESDM, Teguh Pamuji karena Bali merupakan satu-satunya kawasan nasional tentang energi bersih, sehingga diharapkan semangat Bali dalam mengembangkan energi bersih yang baru dan terbarukan bisa ditularkan ke provinsi lainnya.
"Dipilihnya Bali, karena disini satu-satunya wilayah yang menerapkan energi bersih. Semoga Bali bisa membuat semangat daerah lain untuk bisa mengikutinya," ungkap Teguh.
Wapres Jusuf Kalla (JK) dalam sambutannya mengatakan jika kegiatan ini sangat penting karena mampu menguatkan pembangunan energi nasional dan juga internasional.
"Pertemuan BCEF ini menjadi sangat penting bukan hanya untuk menguatkan pembangunan energi nasional, namun juga internasional," ucapnya.
Lebih lanjut menurut JK, sebuah kehormatan Indonesia diberikan kesempatan untuk menyelenggarakan forum clean energy seperti ini.
“Indonesia diberi kehormatan untuk memulai dialog antar negara yang memiliki kepentingan serupa dalam pengembangan energi bersih. Selain itu juga untuk membentuk kemitraan global guna menjembatani kesenjangan dan memastikan tercapainya target energi bersih yang berkelanjutan,”ungkap JK.
Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said dalam laporannya menyatakan jika salah satu trobosan penting dalam BCEF 2016 ini adalah diluncurkannya Center of Excellence (CoE) atau pusat keunggulan energi bersih Indonesia kepada masyarakat Internasional.
“CoE akan menjadi kanal penghubung bagi kesiapan nasional dalam mewujudkan sistem energi yang berdasarkan pada sumber energi bersih dan berkelanjutan,”ucapnya.
Selain itu juga mendukung upaya percepatan pengembangan energi terbarukan menjadi 23 persen dalam komposisi bauran energi nasional pada tahun 2025. Nantinya untuk jangka empat tahun kedepan, CoE akan berfokus pada upaya mendukung program pembangunan ketenagalistrikan 35 MW, dimana 25 persennya atau sekitar 8,8 GW aksn datang dari energi terbarukan.
Diharapkan, dengan diselenggarakannya BCEF 2016 ini seluruh keluaran dalam dokumen Misi Bali yang dilahirkan akan menjadi kerangka perwujudan energi bersih nasionsl dan dapat berkontribusi pada konteks pembangunan berkelanjutan. (DN-AN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com