"Kami sedang melakukan penyelidikan dan lacak penyebaran awal ke medsos terkait ancaman surat tersebut," kata Wakapolres Buleleng, Kompol Michael Rissakota di Singaraja, Senen (18/01) siang.
Katanya saat menerima laporan ada ancaman pengeboman, pihaknya langsung
melakukan pengecekan dan pengamanan di kantor Camat yang menerima surat ancaman
bom. "Sejak awal kita sudah siaga satu. Saat terima surat itu anggota
sudah langsung merapat," akunya.
Diyakininya ancaman tersebut tentu akan tertuju ke pusat wisata dan pusat perbelanjaan. Meski demikian, kepolisian setempat sudah melakukan penjagaan ketat sejak sebelum Natal.
"Apa yang disebutkan dalam ancaman itu, kami sudah jaga ketat sejak Natal lalu," pungkasnya yang memastikan saat ini sudah memeriksa saksi-saksi, termasuk juga soal penyebaran surat tersebut lewat medsos.
Dengan Nama Allah Kami Bom dan Serangan. Pusat Pembelanjaan, Perkantoran dan Pusat Wisata. Kami Tidak Main-main. Kami Siap Ledakan Diri”.
Dari pantauan, sejumlah anggota Polres Buleleng tengah melakukan
penyelidikan lebih lanjut. Sementara pengamanan juga diperketat dengan
menempatkan personil di pusat-pusat keramaian dan perbelanjaan dengan senjata
laras panjang, serta menggunakan rompi anti peluru.
Polisi dengan senjata laras panjang siaga di pusat perbelanjaan
yang berlokasi di jalan Ngurah Rai, Senen siang.
|
Terkait surat kaleng berisi ancaman, diminta jangan sampai meresahkan
masyarakat. Polisi tengah melakukan pencarian informasi ke lapangan, termasuk
penyisiran ke kantor Camat Buleleng
Surat kaleng berisi ancaman terror itu diterima sopir Camat Buleleng,
Ida Bagus Wismartha (28) asal Desa Banjar Kecamatan Banjar, Buleleng, Senen pagi
sekitar pukul 08.30 wita.
IB.Wismartha tidak mengetahui persis wajah yang memberikan surat. Ia hanya menerima amplop berwarna putih, dan kemudian menyerahkan kepada Wayan Kiki Yudiartama dan Sandy Sutika (25) yang bertugas dibagian Tata Usaha (TU) lobi Kantor Camat Buleleng. “Waktu itu saya cuman dikasi surat dalam amplop saja, tapi isi surat itu dibuka Kiki,” ujar Sandy asal Panji, Buleleng, saksi mata penerima surat.
Kiki juga tidak mengetahui persis siapa pemberi surat tanpa alamat jelas dan tujuan tersebut. Surat kaleng ia buka ternyata berisi ancaman teror. Ia kemudian memberi tahu kepada Camat Buleleng. “Pukul 08.30 Wita kondisi masih kantor sepi. Sopirnya pak Camat memberi saya surat itu. Saya buka dan terkejut isinya ancaman teror. Karena takut saya langsung kasi Pak camat. Tapi, karena waktu itu hendak menuju rapat Forkomdeslu, pak camat langsung berangkat menuju ke Kalibukbuk,” ucapnya.
Kiki menambahkan, ia terkejut dan tidak menyangka surat kaleng berisi kata-kata ancaman. “Ini pertama kali ada surat kaleng semacam itu. Surat kaleng isinya ternyata ancaman teror,” tambah dia.
Mendapatkan informasi ancaman teror, sejumlah anggota Satuan Intel dari Polres Buleleng dan Kodim 1609/Buleleng langsung mengecek ke Kantor Camat Buleleng. Namun, Camat Buleleng tidak berada di tempat mengingat tengah mengikuti rapat Forkomdeslu di daerah Kalibukbuk, Lovina.
Dari keterangan Wismartha asal Banjar ini, pagi itu memanaskan mobil Camat Buleleng. Terlihatlah seorang pengendara motor mondar mandir di depan kantor. Ciri-ciri disebutkan, mengenakan jaket parasut hitam, helm KYT Ungu, dan huruf belakang plat motor AG, jenis Supra 125, diperkirakan motor berasal dari wilayah Jawa Timur.
“Pak Camat awalnya akan ada rapat Forkomdeslu, dan saya siapkan mobil. Lalu ada motor mondar mandir di depan Kantor Camat. Saya tanya pria itu, dia katanya cari kantor Kecamatan Buleleng. Suaranya medok Jawa, dia titip surat dalam amplop itu sama saya,” terang Wismartha.
Namun, ketika menyerahkan surat berisi teror tersebut. Oknum penitip surat malah mengencangkan gas motornya. “Bapak itu saya sarankan untuk masuk ke lobi menitip surat, malah dia menitipkan surat kepada saya, surat saya ambil di dalam terbungkus plastik hitam. Bapak itu memiliki kumis, dan dia kabur memakai motor Supra 125, dengan memakai helm KYT warna ungu. Dia juga memakai jaket warna parasut warna hitam,” pungkasnya.
Informasi yang beredar, selain Kantor
Camat Buleleng, juga Kantor Camat Kubutambahan, dan Kantor Kepala Desa Kalibukbuk
juga diinfokan diancam serupa, yakni berupa teror ancaman bom melalui
surat yang menyatakan siap meledakkan diri dan serangan ke pusat perbelanjaan,
perkantoran, dan pusat wisata di Bali. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com