Namun, Jaringan Teror Bom Sarinah yang mengklaim sudah masuk wilayah Bali,
dan sudah ada di Denpasar dan Singaraja harus diingat ada tiga poin teror yang
dilancarkan. Selain teror bom bunuh diri
dan senjata api (senpi) juga racun. Dikhawatirkan banyak pihak, sebagai sasaran
racun adalah air minum bersih melalui sumber-sumber mata air.
Terkait teror racun dari Jaringan Teror Bom Sarinah ini, Direktur PDAM
Kabupaten Buleleng Made Lestariana ketika dikonfirmasi mengatakan, akan
memperketat penjagaan pada sumber-sumber mata air yang ada.
”Kami akan berkoordinasi dengan
aparat keamanan, terkait penjagaan pada sumber-sumber mata air. Selain itu,
juga berkoordinasi dengan pak bupati, apa perlu penambahan tenaga personil
untuk ditempatkan pada sumber mata air dimaksud,” ujar Dirut PDAM Buleleng Made
Lestariana di Singaraja, Selasa (19/01) sore.
Dirut PDAM Buleleng Made Lestariana |
Lestariana mengaku, akan secepatnya melakukan koordinasi dengan aparat
keamanan, baik Kepolisian maupun TNI, sehingga ada solusi yang terbaik dalam
mengantisipasi teror bom melalui racun ini. Ia juga mengimbau, masyarakat
sekitar mata air ikut meningkatkan kewaspadaan, dan jika ada hal-hal yang
mencurigakan agar segera melaporkan kepada aparat berwajib terdekat.
Terkait teror bom dengan racun ini, penulis terngiang ketika peristiwa
G.30.S/PKI adanya oknum anggota PKI yang meracun air minum bersih yang ada di
bronkaptering Bangkiangsidem, yang membuat warga Kota Singaraja saat itu resah
dan panik, sehingga mengambil air yang ada di sungai. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com