Monumen Bhuwana Kerta |
Buleleng, Dewata News.com — Monumen Bhuwana Kerta yang berlokasi di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali merupakan sebuah monumen perjuangan yang dibangun untuk memperingati kemerdekaan dan perjuangan rakyat Bali.
Monumen ini memiliki makna dunia yang damai, tata-tentram kerta raharja,
dan bebas dari segala macam penindasan yang dilakukan oleh sesama manusia,
setiap tanggal 17 Januari oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan
mengedepankan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Cabang Buleleng
diperingati sebagai hari ulang tahunnya.
Dan pada tanggal 17 Januari 2016, ternyata ulang tahunnya yang ke-68
tidak ada gaungnya. Apakah karena jatuh pada hari Minggu? Sehingga hal ini
dipertanyakan oleh seorang anggota Pemuda Panca Marga Kabupaten Buleleng, Made Narta.
Kapan dibangun?
Monumen perjuangan ini dibangun setelah
perjuangan rakyat Bali dalam memertahankan daerahnya dari kolonialisme Belanda
yang ingin memecah belah rakyat Bali pasca proklamasi Kemerdekaan Indonesia
dikumandangkan.
Dalam kesempatan itu, rakyat Bali, khususnya Bali Utara membuat ikrar
yang berbunyi: “Bila Republik Indonesia menang, ditempat ini akan dibangun
sebuah Pura Republik”. Ikrar nasionalisme ini diucapkan oleh para pejuang
kemerdekaan pada 17 Januari 1948.
Terdapat kata “Pura Republik” terucapkan dalam ikrar tersebut, namun
belum terpikirkan bagaimana nanti wujud fisiknya. Tetapi sebagai bangsa timur
yang banyak memiliki bahasa simbol, hal itu tak jadi masalah.
Interpretasi terhadap kata “Pura Republik” itu tentu akan mudah
dilakukan setelah Indonesia betul-betul bebas dari cengkeraman pasukan Belanda.
Meskipun beberapa kendala sempat dihadapi, namun akhirnya disepakatilah bahwa
yang dibangun bukan pura (tempat suci umat Hindu), tetapi monumen.
Monumen Bhuwana Kerta pun dibangun dengan peletakan batu pertama
pembangunannya dilaksanakan pada 31 maret 1966. Luas areal Monumen Bhuwana
Kerta sekitar 1,350 hektar.
Monumen Bhuwana Kerta bertinggi 17 meter, merupakan visualisasi simbolik
angka keramat kemerdekaan bangsa Indonesia. Puncak monumen berwujud padmasana
dan api, merupakan simbol Tuhan yang memberi anugerah kemerdekaan bagi bangsa
Indonesia. Di bawah wujud padmasana dan api terdapat wujud delapan helai daun teratai
simbol asthadala, manifestasi Tuhan dalam keyakinan Hindu. Selain itu, bentuk
ini merupakan simbol dari bulan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Monumen Bhuwana Kerta bisa ditelusuri dari pusat Ibukota Singaraja menuju arah barat
Jalan Pahlawan – Jalan Laksamana dan Jalan Ki Barak Panji Sakti, Desa Panji,
Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Made Tirthayasa
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com