Sejumlah petugas kepolisian yang dilengkapi senjata melakukan
pemeriksaan di pintu masuk bali atau Pos II Pelabuhan Gilimanuk. (Foto (c) by : PB) |
Hal ini dilakukan karena sebagian besar wilayah hukum Polda Bali
memiliki tingkat potensi kerawanan yang cukup tinggi. Peningkatan
standar keamanan ini akan dilakukan di sejumlah titik yang dianggap
rawan seperti di jalan umum, tempat keramaian, hotel serta tempat-tempat
pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Tak hanya itu, sejumlah
pintu masuk ke Bali seperti di Bandara, terminal serta pelabuhan laut
pun dilakukan pengawasan yang lebih ketat. Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng
Priyanto di halaman Mapolda Bali, Kamis (14/01) sore.
Sugeng mengatakan,
peningkatan standar kemanan ini dilakukan sebagai bentuk respon dari
adanya teror yang terjadi di Jakarta. Sugeng juga mengimbau kepada
seluruh lapisan masyarakat agar jangan terlalu panik, serta menghindari
tempat-tempat yang berpotensi sebagai sasaran teror.
Di lain pihak, menanggapi adanya aksi teror tersebut, hal senada juga
disampaikan Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Anak Agung Made Sudana. Ia
mengatakan bahwa setelah mendapatkan perintah langsung dari Kapolda
Bali, pihak Polresta Denpasar juga segera memberlakukan sistem
pengamanan yang ketat di sejumlah titik.
Penjagaan di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, kemarin
juga langsung diperketat. Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan
dilengkapi dengan senjata lengkap. Bahkan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo
Kumolo menginstruksikan seluruh daerah meningkatkan kewaspadaan menjadi
Siaga-1.
Dari pantauan seperti dilansir POS BALI, seluruh petugas yang berjaga di Pos II
Gilimanuk atau pintu masuk Bali selain meningkatkan pengamanan pintu
gerbang masuk Bali, juga melakukan pengamanan dan pengawasan di
jalur-jalur tikus dan titik-titik rawan lainnya. Sehingga, seluruh
kendaraan maupun orang dan barang yang masuk Bali diperiksa dengan
ketat.
Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo didampingi Dandim Jembrana Letkol
Inf Sansan Iskandar saat ditemui di Pelabuhan Gilimanuk kemarin
mengatakan, pihaknya secara rutin melakukan operasi cipta kondisi yang
dilaksanakan di depan pos Jalan Sudirman, Jembrana. Demikian juga
pemeriksaan di Gilimanuk juga dilakukan secara intensif. Hal ini guna
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan mencegah masuknya bahan
peledak, senjata api, senjata tajam, narkoba, barang berbahaya dan
ilegal lainnya.
Sementara itu, Menpan RB Yuddy Chrisnandi saat melakukan kunjungannya
ke Gilimanuk dan Pemkab Jembrana mengharapkan, dengan adanya ledakan
bom di Jakarta pihaknya mengharapkan semua pihak meningkatkan
kewaspadaan secara dini. Berbagai antisipasi perlu dilakukan. Koordinasi
antar-instansi perlu ditingkatkan. “Bila perlu dibuat SMS Centre khusus
yang bisa mengantisipasi adanya radikalisme, ekstrimisme dan terorisme.
Ini merupakan, sebuah inovasi dan reformasi dalam melakukan peningkatan
keamanan,” katanya.
Sejumlah personil Brimobda Polda Bali dan TNI, kemarin juga nampak
siaga melakukan penjagaan di kawasan Bandara Ngurah Rai. Dari pantauan
di lapangan, sejumlah petugas TNI lengkap bersenjatakan laras panjang
berserta pihak kepolisian menyebar di beberapa titik di kawasan bandara.
“Sekitar 1 kompi pleton yang datang lengkap dengan persenjataan dan
mobil baracudanya,” terang GM PT Angkasa Pura I (PAP I) Ngurah Rai,
Trikora Harjo kemarin.
Usai petugas Brimob melakukan patroli, diterangkannya seluruh petugas
kemanan Bandara dikumpulkan untuk memberikan imbauan dan penyuluhan
mengantisipasi adanya atensi aksi terorisme di Indonesia. Selain itu,
pada malamnya dirinya meminta 15 orang petugas Brimob untuk Berjaga di
Bandara, ditambah personil TNI AU dan TNI AD.
Perketatan pengamanan wilayah pantai juga diterapkan oleh pihak Desa
Adat Kuta. Kendati tidak ada penambahan personil, namun untuk pengawasan
dan kewaspadaan dilakukan peningkatan. “Untuk anggota yang diturunkan,
tetap sesuai jadwal seperti biasa. Tingkatkan kewaspadaan, kalau ada
mencurigakan, langsung lakukan tindak lanjut. Itulah intruksi dari Jero
Bendesa,” terang Ketua Pengelola Pantai Desa Adat Kuta, Wayan Sirna,
sembari menerangkan kendati diperketat, namun pemeriksaan tetap
dilakukan dengan sopan, sehingga tidak mengganggu kenyamanan.
Dari pantauan di kawasan Nusa Dua, pengamanan masih terlihat seperti
harihari biasa siang kemarin. Pintu masuk utama ITDC kemarin justru
hanya dijaga dan diperiksa Satpam kawasan. Sementara tidak terlihat ada
petugas dari kepolisian melakukan pemeriksaan. Hanya terlihat sebuah
mobil patroli polisi parkir di salah satu sudut pintu masuk. Di beberapa
pos polisi kawasan Kuta Selatan sore kemarin juga terlihat sepi. (DN ~ PB).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com