Buleleng, Dewata
News.com — Pasca tanah longsor dan banjir
bandang di 4 desa dalam wilayah Kecamatan Gerokgak, Sabtu (23/01) lalu telah
menghanyutkan sebanyak 15 ekor ternak sapi yang merupakan bantuan program
Simantri Pemvrop Bali tahun 2012 milik Kelompok Tani Giri Puspa Desa
Penyabangan.
Disamping itu, bencana juga merobohkan 1
unit kandang koloni dan bangunan pengolah pakan dan pupuk serta 2 unit mesin
pengolah pupuk dengan total nilai Rp200 juta, serta 1 unit embung dan jaringan
perpipaan.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan
(Distanak) Kabupaten Buleleng, Nyoman Swatantra mencatat akibat bencana banjir
bandang yang menimpa wilayah Buleleng telah meluluh lantahkan sekitar 17 hektare
pengembangan areal tanaman jagung di Desa Penyabangan.
Dari sekitar luas lahan 25 hektare yang
dijadikan lokasi pengembangan areal tanaman jagung jenis hibrida isi tongkol 2,
sejak tahun 2015 lalu oleh Distanak Buleleng, 17 hektare diantaranya berada di
Desa Penyabangan, 6 hektare di Desa Musi dan 2 hektare lainnya di Desa
Banyupoh.
Kadistanak Buleleng Nyoman Swatantra juga
mengungkapkan, bantuan yang sebelumnya telah digulirkan jajarannya kepada para
petani jagung di 3 desa tersebut berupa 15 kg benih jagung, pupuk urea dan NPK.
”Mengingat tanaman jagung merupakan komoditi
unggulan bagi petani di 3 desa itu dengan lahan pertanian tadah hujan, maka
untuk pemulihan lahan jagung untuk bisa ditanami kembali secepat mungkin akan
dikoordinasikan dengan BPBD Buleleng”, ungkap Nyoman Swatantra. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com