Asyik Nonton TV, Rumah Ditimpa. Pohon dan Tanah Pekarangan Jebol - Dewata News
Gold Ads (1170 x 350)

1/28/16

demo-image

Asyik Nonton TV, Rumah Ditimpa. Pohon dan Tanah Pekarangan Jebol



warga+dan+Babinsa+lihat+tanah+jebol
                   Made Mudarna dan anggota Babinsa saat melihat tanah pekarangan jebol
Buleleng, Dewata News.com — Sebuah rumah milik Made Mudiarna (39), warga Dusun Segara, Desa Giri Mas, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali mengalami kerusakan parah tertimpa pohon, ditengah suasana hujan dan angin kencang, pada hari Rabu (27/01) petang.

     ”Adanya suara ledakan keras ditengah hujan deras dan angin kencang petang itu, saya kira bunyi petir. Ternyata pohon didepan rumah menimpa bangunan atap dan memutuskan kabel listrik.  Saat itu anak-anak sedang nonton televise, sedangkan saya berada di kamar bersama istri,” ujar Mudiarna, Kamis (28/01).

     Dari peristiwa tersebut, lanjut Mudiarna, seperangkat pemancar parabola miliknya pun hancur akibat tertimpa pohon yang awalnya menjadi perindang di depan rumah. Bukan hanya memutuskan kabel aliran listrik, konstruksi kayu penopang atap rumah pun menjadi patah.

     Sementara itu, Kepala desa Giri Emas, Wayan Sunarsa ketika ditemui mengaku sudah sempat melihat ke lokasi rumah milik warganya itu. 

    Ia mengungkapkan, saat hujan dan angin kencang tersebut, bukan hanya rumah milik Mudiarna yang menjadi korban kerusakan. Melainkan beberapa rumah warga di Desa Giri Mas pun turut diterbangkan atap rumahnya yang terbuat dari seng.

   Putusanya kabel aliran listrik di rumah warganya, menurut Kades Sunarsa, sudah dilaporkan untuk segera mendapatkan penanganan, sebab tercatat ada enam rumah warganya yang listriknya padam usai peristiwa tumbangnya pohon kayu di halaman milik Mudiarna.

    Suasana hujan dan angin kencang saat ini,juga mengakibatkan sebidang tanah pekarangan depan rumah Kadek Sudarsana (39) warga Banjar Dinas Dalem, Desa Jinangdalem, Kecamatan Buleleng, amblas membentuk lubang dengan diameter lingkaran hampir mencapai tiga meter. Peristiwa jebolnya tanah dipekarangan rumahnya itu diperkirakan berlangsung tengah malam.

     Setelah dilihat, ternyata di dalam lubang dari tanah pekarangan yang jebol tampak mengalir air dengan arus yang cukup deras. Ia mengaku memang ada lubang besar menyerupai terowongan air di bawah tanah pekarangannya yang amblas. Terowongan itu sudah diketahui keberadaanya sejak lama dan merupakan peninggalan sejak zaman Jepang.

      Terowongan tersebut dialiri air dari Tukad (Sungai) Badeng Jinangdalem yang menuju ke kawasan persubakan di kawasan Kelurahan Penarukan. 

     Kondisi ambruknya tanah diatas terowongan air tersebut juga menimbulkan kerusakan di bangunan tembok rumah warga lainnya. Keretakan tembok rumah warga tersebut disebabkan akibat kondisi dibeberapa titik terowongan yang kontur tanahnya menurun akibat amblas.

    Bahkan, beberapa rumah yang temboknya retak tersebut karena berada tepat di atas terowongan yang dialiri air.

    Pelaksana tugas Kades Jinengdalem, Ketut Sumerta mengaku sudah melaporkan peristiwa itu secara tertulis kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng dan ditembuskan ke Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum. (DN ~ TiR).—

Pages