Buleleng,
Dewata News.com —
Kalangan petani di lingkungan Danau Buyan, Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng,
Bali mengembangkan pupuk organik untuk menjaga kelestarian salah satu danau di
Bali bagian utara Pulau Dewata itu.
"Kami membuat pupuk organik berbahan baku tanaman eceng gondok untuk selanjutnya dijual untuk petani sayur dan buah di sekitar danau sehingga lingkungan terhindar dari bahaya efek samping penggunaan pupuk kimia," kata Ketua Kelompok Petani Bulian Amerta Sari, Putu Gede Sedana Putra, Jumat (25/12).
.
Ia memaparkan, kalangan petani sayur dan buah di daerah itu masih banyak menggunakan pupuk kimia, disinyalir dapat mengganggu kelestarian alam, apalagi, saat ini sedang gencar digalakkan buah sehat organik.
Ia memaparkan, kalangan petani sayur dan buah di daerah itu masih banyak menggunakan pupuk kimia, disinyalir dapat mengganggu kelestarian alam, apalagi, saat ini sedang gencar digalakkan buah sehat organik.
"Jadi, bukan saja untuk kelestarian alam, tetapi ingin mengajak para petani bagaimana membudidayakan buah yang sehat dan bernilai jual tinggi di pasaran," katanya.
Mengenai lokasi pembuatan pupuk, kata dia, saat ini masih meminjam lahan milik Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali seluas dua are.
Sedana Putra menjelaskan, keterbatasan lahan pengelolaan pupuk organik masih dipusatkan di di satu areal sehingga tidak mampu memproduksi pupuk dalam jumlah banyak.
Meskipun demikian, kata dia, produksi secara umum cukup baik. "Produksi pertama menghasilkan 500 kg pupuk organik dan sudah langsung dikirim kepada petani pemesan. Kalau untuk produksi kedua kalinya target seminggu ke depan mencapai 200 kg dan akan semakin meningkat lagi," tambahnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan, pihaknya menaruh harapan kepada pemerintah melalui Dinas Pertanian Provinsi Bali membantu mengembangkan usaha swadaya pupuk organik.
Disinggung mengenai bantuan anggaran dari pemerintah, disebutkan usulan 2016 rencananya diberikan rumah atap senilai Rp50 juta dan Rp25 Juta dibantu alat-alat pertanian.
Di sisi lain, saat ini pihaknya membutuhkan banyak alat berupa, satu mesin pencacah, mesin pengering ganggang hijau basah, dan alat transportasi bak motor. "Bantuan sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas produksi secara umum," katanya. (DN ~ Ant).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com