Geliat aktivitas di PPI Sangsit |
Buleleng, Dewata News.com — Buleleng yang memiliki kawasan pantai terpanjang hampir sepertiga wilayah di Bali dipandang perlu penanganan serius agar mampu memberikan kontribusi, terutama di sektor perikanan dan kelautan.
Namun dengan berkembangnya pengelolaan pariwisata di Bali, sektor
pariwisata bahari pun telah digarap secara serius dengan mengoptimalkan
kekayaan laut Buleleng dan menggandeng berbagai komponen.
Hal ini terungkap dalam dialog
interaktif ”Blue Ocean” dengan topik Wisata Bahari Berbasis Konservasi yang
digelar RRI Singaraja bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla)
Kabupaten Buleleng di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit, Kecamatan Sawan,
Buleleng, Bali, . Sabtu (05/12).
Ketua Yayasan Karang Lestari Desa
Pemuteran, Gerokgak, Buleleng, Anak Agung Prana mengatakan, aksi konservasi
terumbu karang yang selama ini dilakukan komunitasnya diharapkan mampu
memberikan fibrasi positif bagi masyarakat Buleleng, untuk ikut peduli terhadap
lingkungan khususnya kawasan pantai.
”Pantai merupakan sumber
kehidupan yang perlu dijaga dan dilestarikan, untuk itu bagaimana kita mampu
berbuat menjaga kelestarian laut sebagai investasi masa depan,” ungkapnya.
Sampah
Plastik Masalah Besar
Sementara Ketua PHRI Buleleng, Dewa Ketut
Suardipa pun mendukung konsep konservasi yang digencarkan Yayasan Karang
Lestari selama ini.
“Untuk mendukung pembangunan sektor
pariwisata tentunya harus dimulai dari diri sendiri. Bagaimana menjaga laut
sebagai sumber mata pencaharian para nelayan yang juga menjanjikan untuk pelaku
pariwisata, khususnya wisata bahari,” ungkapnya.
Bahaya sampah plastik |
Untuk itu, pemilik rumah makan ”Ranggon Sunset” di Pantai Penimbangan
ini menekankan agar masyarakat ikut menjaga kebersihan pantai, khususnya dari
sampah plastik yang hingga saat ini masih menjadi masalah besar..
Berbicara masalah komitmen pemerintah daerah melalui Diskanla Buleleng,
telah banyak yang dilakukan, terutama penanganan kawasan pesisir mulai dari
penanganan para nelayan hingga konservasi terumbu karang sebagai tempat
berkembangnya biota laut.
“Bahkan wisata bahari yang digagas berbagai komponen masyarakat kini
telah membuahkan hasil dan mampu menambah pendapatan yang bukan saja dinikmati
nelayan tapi juga para pelaku pariwisata,” ungkap Kepala Diskanla Buleleng
Nyoman Sutrisna.
Konsep pembangunan yang digiatkan
Dinas Perikanan dan Kelautan Buleleng menekankan konsep Tri Hita Karana, dibagi
menjadi 3 wilayah yakni Buleleng bagian barat, tengah dan timur.
Sementara itu Kepala LPP RRI Singaraja, Teguh Yuli Astuti mengungkapkan,
RRI sebagai media publik wajib menginformasikan pembangunan yang dilaksanakan
pemerintah, terlebih pembangunan yang sedang gencar-gencarnya dilakukan
pemerintah daerah melalui Diskanla Buleleng yang berkomitmen membangun wisata
bahari berbasis konservasi.(DN ~ TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com