Foto (c) by : Humas Gianyar |
Gianyar, Dewata News. Com - Perhelatan Sepak Bola Piala Jenderal Sudirman yang digelar di stadion Dipta Buruan, Gianyar diwarnai ancaman bom. Seorang pelaku bom bunuh diri yang menyamar jadi penonton dan ingin meledakkan Stadion Dipta, ditembak mati tentara dari Batalyon Zipur 18/YKR Gianyar dan menjinakkan paket bom yang melilit di tubuh pelaku.
Pelaku berjenis kelamin laki-laki itu ditembak di luar stadion, saat kepergok membawa bom yang dibalut dalam tubuhnya. Meski sudah diperingati untuk berhenti dan menyerah, namun pelaku terus berjalan masuk stadion sambil siap-siap menarik pemicu bom ditubuhnya dan berteriak bernada mengancam. Tindakan tegas pun diambil tentara dari Batalyon Zipur 18/YKR dengan menembak tersangka, mengingat ada ribuan orang yang terancam nyawanya jika pelaku berhasil menarik pemicu bom.
Penontonpun dievaluasi dan selanjutnya Tim Jihandak diterjunkan untuk menjinakkan bom yang melilit tubuh pelaku yang tengah terkapar. Suasana tegang menyelimuti saat dua personil tim Jihandak melakukan tugas menjinakkan rangkaian bom. Setelah berhasil, selanjutnya bom yang mempunyai daya ledak tinggi itu dimasukkan dalam mobil Jihandak dan dibawa jauh dari keramaian yakni ke pantai Serangan.
Selanjutnya tim Jihandak kembali melakukan penyisiran di seputar stadion. Alhasil , Tim Jihandak kembali menemukan bungkusan hitam yang dicurigai sebagai bom di dekat pintu masuk stadion. Setelah diidentifikasi dan memastikan bahwa bungkusan itu bom, selanjutnya tas tersebut diledakkan. Dari aksi penyelamatan ini, tidak ada korban dari pihak penonton atau masyarakat umum lainnya. Saat kejadian di tengah Stadion Dipta akan berlangsung pertandingan sepak bola babak penyisihan antara Bali United VS Semen Padang, dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi dengan pengamanan ketat dan berlapis.
Foto (c) by : Humas Gianyar |
Demikian skenario simulasi (latihan) dari Batalyon Zipur 18/YKR Gianyar dalam upaya penanggulangan ancaman keamanan dari teroris yang digelar di Stadion Dipta, Buruan, Gianyar, Rabu (24/11). Sebanyak satu peleton pasukan dengan persenjataan lengkap mengikuti simulasi yang diliput sejumlah media baik cetak maupun elektronik ini. Dua truk jihandak dan satu mobil ambulans juga dilibatkan dalam simulasi yang diwarnai letusan senapan senjata dan ledakan ini.
Wadanyon Zipur 18/YKR Gianyar, Mayor CZI Yuli Hartanto menjelaskan, simulasi bertujuan antisipasi gangguan keamanan dari ancaman teroris, khususnya ancaman bom. Apalagi akhir-akhir ini berita tentang aksi terror yang menerpa sejumlah negara marak terjadi. Bali khususnya yang sudah dua kali diguncang bom, tentu harus selalu waspada dan mempersiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi, termasuk mendeteksi masuknya teroris ke pulau dewata sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan.
“Simulasi ini memang salah satu program TNI AD dalam upaya melatih ketrampilan dari prajurit dalam menjaga keamanan Republik Indonesia dari ancaman teroris.” terang Mayor Czi Yuli Hartanto. (DN - huM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com