Buleleng,
Dewata News.com —. Pada hari
Sabtu ~ Saniscara Kliwon Wayang, tanggal 07 November 2015, adalah Upacara
Tumpek Wayang yang mengandung makna kesenian yang juga masih dilaksanakan
dengan penuh kekhusyukan dan tanggungjawab. Pada hari Tumpek Wayang ini
dipercaya sebagai hari lahirnya berbagai jenis alat seni dan kesenian semacam
gong, gender, wayang, dan barong.
Hal yang menarik yang berkaitan dengan Hari Tumpek Wayang ini ialah
apabila ada seorang anak lahir yang waktunya bersamaan dengan waktu Wuku Wayang,
maka dianggap keramat.
Secara umum, masyarakat Hindu akan
menanganggap bahwa anak tersebut mesti diupacarakan dengan Upacara Lukatan
Besar yang dikenal denan Sapuh Leger dengan tujuan supaya sang anak terhindar
dari buruan Dewa Kala sebagai simbol kejahatan.
Dalam Lontar Sapuh Leger dan Dewa Kala, Batara
Siwa memberi izin kepada Dewa Kala untuk memangsa anak/orang yang dilahirkan
pada wuku Wayang (cf. Gedong Kirtya, Va. 645). Atas dasar isi lontar
tersebut, maka anak yang lahir bertepatan dengan hari ini harus
melaksanakan kegiatan upacara pementasan Wayang Sapuh Leger dengan
peralatan yang lengkap berikut sesajennya.
Menurut Mitos Umat Hindu Bali kenapa hari tersebut secara spasial sangat
sakral, karena pada hari tersebut merupakan rentetan terakhir dari tumpek, maka
dianggap angker dan berbahaya, karena hari itu dikuasai oleh butha dan kala.
Dewa Kala sendiri adalah hasil hubungan (sex relation) yang
tidak dikehendaki dan wajar antara Batara Siwa dan istrinya Dewi
Uma. Mereka melakukan tidak pada tempatnya.
Kapan dilaksanakannya?
Upacara ini diperingati setiap Sabtu/Saniscara Kajeng Kliwon, 6 bulan
(210 hari) sekali yang merupakan rentetan dari Hari Haya Galungan. Dewa yang
dipuja adalah Sang Hyang Iswara, apapun permohonan doa kepada Sang
Hyang Iswara ini apabila saat melakukan pertunjukan-pertunjukan seni agar
selamat dan sukses tidak ada aral melintang, juga kendala yang berarti dan
menarik hati bagi para penonton. (DN ~ net).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com