Badung, Dewata News. Com - Persoalan yang rumit yang dihadapi dari Bali adalah permasalahan NARKOBA dan HIV/AIDS yang sudah merambah di seluruh Bali. Sampai bulan September 2015 kasus HIV/AIDS di Bali mencapai 12.667 kasus. Untuk mencegah meluasnya penyakit tersebut, para generasi muda , khususnya para pelajar diminta menjauhi Narkoba dan menghindari penularan yang mengakibatkan HIV/AIDS seperti melakukan hubungan seks berisiko dan penggunaan jarum suntik. Demikian disampaikan Gubernur Bali made mangku Pastika dalam sambutan yang dibacakan yang dibacakan Wakil Gubernur Bali, Ketut sudikerta pada kegiatan Penilaian Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba tingkat SMA/SMK Provinsi Bali di SMAN 2 Mengwi, Rabu (11/11).
Dijelaskan Pastika, Pemerintah Provinsi Bali telah dengan gencarnya melakukan upaya untuk menekan perkembangan HIV/AIDS lebih meluas. Upaya yang telah dilaksanakan adalah membentuk Komis Penanggulangan AIDS (KPA) Bali yang sudah diamatkan oleh Undang-Undang. Selain itu, menggalakan kegiatan Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) di sekolah dan Kader Desa Peduli AIDS (KDPA) di desa adalah upaya lain yang ditempuh oleh pemerintah untuk mencegah lebih luasnya perkembangan HIV/AIDS tersebut. Dari total 12.667 kasus yang terjadi terdiri dari HIV sebanyak 7.028 dan AIDS sebanyak 5.639 dimana para pengidapnya lebih banyak adalah laki-laki mencapai 7.916 orang sedangkan perempuan sebanyak 4.751 orang.
“Lebih besarnya jumlah laki-laki dari pada perempuan berarti yang lebih berisiko adalah laki-laki, makanya kita sadarkan laki-laki agar menjaga kesehatanya,” tambahnya.
Pastika berharap melalui lomba KSPAN tingkat SMA/SMk se-Provinsi Bali, peserta tidak hanya mengejar nilai serta juara semata. Akan tetapi lebih dari pada itu, kader-kader KSPAN mampu mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS dan Narkoba ke lingkunganya serta masyarakat. Terlebih jika ada orang yang terjangkit AIDS (ODHA) di lingkungan masyarakat, hendaknya siswa SMAN 2 Mengwi tidak mengkucilkan karena HIV tidak menular dengan cara bersalaman, berpelukan, tinggal bersama.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Mengwi, Drs. I Nyoman Windia menyampaikan rasa bangga karena sekolah yang dipimpinnya ditunjuk untuk mewakili kabupaten Badung dalam lomba KSPAN tingkat Provinsi Bali. Ia yakin bahwa siswa dan warga sekolah bebas dari HIV/AIDS dan Narkoba karena sampai saat ini belum terdeksi penyakit tersebut.
“Jika warga sekolah terdeksi memakai Narkoba sudah jelas pasti berurusan dengan pihak berwajib,” ujarnya.
Sekolah ini memiliki 1.528 orang siswa dengan dibantu guru PNS, guru honorer, pegawai kantor sehingga total keseluruhan menjadi 1.654 orang. Dengan jumlah tersebut, SMAN 2 Mengwi merupakan sekolah yang memiliki siswa terbanyak di seluruh Provinsi Bali. Terkait dengan lomba KSPAN SMA/SMK tingkat provinsi Bali, sekolah ini , menurut Windia, telah memiliki KSPAN yang termasuk dalam ekstra kurikuler yang siap mencetak generasi muda yang terhindar dari bahaya HIV/AIDS dan Narkoba.
“Kenalilah Narkoba, Kenalilah HIV/AIDS, tapi hindarilah HIV/AIDS dan Narkoba,” serunya optimis. (DN - HuM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com