Ilustrasi |
Dekadensi Moral yang Terukir dibenak dan Qutorehkan di sebuah media terbesar di Bali era 70an, terbukti di era reformasi ini dan memprihatinkan. Karena itu, apa yang digaungkan Presiden Jokowi melalui Revolusi Mental patut diacungi jempol dan harus didukung oleh semua elemen masyarakat yang mendambakan kedamaian keluarga harmonis.
Fakta dan Realita Dekadensi Moral
di Kalangan Remaja
Secara umum diyakini pada tau apa
yang dimaksud dekadensi moral? anak muda jaman sekarang harusnya ngerti apa itu
dekadensi moral. soalnya akhir-akhir ini lagi banyak yang namanya dekadensi,
terutama moralnya..
Generasi
muda sekarang sudah tercengkeram fenomena pergaulan bebas (free life style). Gaya hidup seperti ini sebenarnya sangat jauh
dari nilai-nilai agama manapun dan budaya Indonesia. Namun karena ada kalangan
tertentu yang ingin merusak moral bangsa, maka lambat laun generasi muda kita
akhirnya terjebak juga. Dalam hal ini, peran media sangatlah besar, baik media
cetak maupun elektronik dan media online.
Gaya hidup bebas (free life
style) di kalangan remaja juga telah mengembang pada munculnya kondisi
buruk lainnya, seperti kehamilan di luar nikah, aborsi (pengguguran kandungan),
dan terjerumus kedalam pelacuran (pekerja sex komersial).
Pantauan sementara di sejumlah rumah penginapan dan hotel shot time, pasangan remaja belasan tahun
tidak tanggung-tanggung keluar masuk kamar tak mengenal ruang dan waktu di
tempat mengadu urat syahwat. Mereka
ini didominasi remaja setingkat SMU / SMK, bahkan setingkat SMP yang disodorkan
untuk konsumen dewasa.
Seorang ibu penjaga penginapan tidak menampik, adanya pasangan remaja yang datang mencari kamar, bahkan masih mengenakan pakaian seragam sekolah yang dibalut switer / jaket.
Permasalahan Remaja
Remaja, anak usia antara 13-18 tahun, adalah anak usia pelajar sekolah
menengah. Anak dalam usia masa transisi ini (dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa) sedang berada dalam masa pencarian identitas, mencari jati diri, masih
labil dan sering tidak berhasil melalui proses yang sempurna.
Apalagi kehidupan remaja sekarang ini berbarengan dengan terjadinya
pergeseran nilai di tengah-tengah masyarakat sebagai dampak globalisasi dan era
informasi, seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kondisi demikian sering menjadi tidak kondusif bagi keberhasilan
pendidikan pelajar dan remaja kita, terutama pada tataran afektif. Fakta yang
tak dapat dipungkiri bahwa terjadinya dekadensi moral dan etika pada remaja
(siswa) tidak terlepas dari pergeseran nilai yang terjadi di tengah-tengah
masyarakat itu.
. Pengertian
dekadensi moral itu sendiri adalah kemunduran atau kemerosotan. Disini tidak
terjadi kemajuan, bahkan stagnasi dan mundur.
Semua yang terjadi di muka bumi ini bukan
berarti tanpa sebab dan akibat. misalnya dengan kemajuan teknologi, aspek yang
dikorbankan adalah peradaban dan gaya hidup yang berkembang di masyarakat.
Masyarakat secara tidak langsung menjadi
korban peradaban dan teknologi manusia. untuk warga bangsa timur sendiri, eropa
menjadi kiblat perkembangan teknologi. sehingga secara tidak langsung, gaya
hidup dan peradaban disana pun turut di unduh dan ditiru bangsa yang masih
berkembang, seperti Indonesia.
Lama kelamaan budaya dan norma yang berlaku
terdegradasi oleh kebudayaan barat yang pada dasarnya berbeda sekali dengan
budaya bangsa timur. Oleh sebab itu, akhir-akhir ini banyak sekali
fenomena-fenomena yang seharusnya tidak terjadi di Indonesia. mulai dari
pembunuhan, mutilasi, pemerkosaan, pelecehan seksual, dan masih banyak lagi
lainnya.
Fenomena lain yang sering
dipertontonkan muda-mudi saat ini adalah kemesraan yang tidak sewajarnya
dipertontonkan secara vulgar. banyak ditemui hampir di setiap tempat. Muda-mudi
yang sedang di mabuk asmara saling memperlihatkan kemesraan mereka di depan
publik. Seakan-akan dunia milik berdua, yang lain ngontrak aja deh ..
Mereka seakan tidak mengerti lagi apa itu
kesopanan dan norma yang berlaku di tempat tinggal mereka. Dengan memakai
pakaian yang mini dan ketat, mereka seakan bangga menjadi demikian. Tentu saja
hal ini yang menjadi akar munculnya dekadensi dimana-mana.
Miris memang mengetahui hal-hal
tersebut menjadi "trend" di kalangan anak muda jaman sekarang. Seolah
yang tidak berlaku demikian hanyalah orang-orang yang tidak gaul dan
ketinggalan jaman. Sebagai generasi muda yang beragama, seharusnya hal demikian
dapat dihindari, sehingga tidak ada kata dekadensi lagi yang terdengar di
setiap sudut ruang yang kita tempati.
Lakukan hal lebih bermanfaat daripada melakukan
hal yang tidak terpuji. Semua yang terjadi disekitar kita juga berawal dari
kata "iseng" yang akhirnya mendarah daging. Terus berkarya untuk
menjadi yang terbaik. Jangan rusak citra anak muda Indonesia.... Astungkara ~
rahayu ~ Tirthayasa.—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com