Sudikerta Minta Tim Penyeleksi Komisioner Informasi Provinsi Bali Agar Objektif dan Trasparan

Denpasar, Dewata News. Com - Sehubungan dengan  berakhirnya masa jabatan kepengurusan Komisi Informasi Provinsi Bali    pada berakhir 14 Juni 2016 mendatang, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta,  meminta agar tim penyeleksi bersikap  objektif dan transparan guna menghasilkan kepengurusan yang berkualitas.  Demikian disampaikan Wagub Sudikerta saat menerima audensi dari Tim Penyeleksi Komisioner Informasi Provinsi Bali, di ruang kerja Wakil Gubernur Bali,  Kantor Gubernur Bali,  Denpasar, Kamis (8/10).

Pada kesempatan tersebut Asisten Ketataperajaan Dewa Putu Eka  Wijaya yang juga selaku Ketua Tim Panitia Penyeleksi Komisioner Informasi Provinsi Bali,  mengungkapkan bahwa tugas dari tim penyeleksi ini nantinya akan dimulai dari proses seleksi baik dari penyebaran pengumuman, penyaringan peserta,  pengusulan nama-nama calon serta fit proper test. Untuk itu, Ia berharap Wagub Sudikerta dapat memberikan arahan lanjutan terkait dengan proses seleksi ini agar tahap-tahap seleksi yang dilakukan dapat menghasilkan pengurus komisi informasi yang berkualitas sesuai dengan harapan. Eka Wijaya juga memaparkan  jumlah komisioner yang diperlukan dalam kepengurusan ini berjumlah 5 orang,  dimana akan dipilih 1 sebagai Ketua,  1 sebagai Wakil Ketua dan 3 orang sebagai anggota.  

Sedangkan tugas yang akan diemban nanti oleh para komisioner ini  masih sama seperti yang periode sebelumnya yaitu menyelesaikan sengketa informasi publik yang diadukan oleh masyarakat.  Ia berharap persiapan yang dilaksanakan tim penyeleksi yang telah dilakukan mulai dari September lalu sampai Juni 2016 nanti dapat berjalan lancar. 

Menanggapi hal tersebut Wagub Sudikerta menghimbau panitia untuk benar-benar mendalami terlebih dahulu pelaksanaan tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, agar segala sesuatu yang dilakukan dapat dijalankan berdasarkan dasar hukum yang ada. Selain itu,  diharapkan pula Komisi Informasi yang akan terbentuk nanti dapat bersikap transparan dan objektif,  serta tidak memihak pada satu kepentingan politis,  sehingga informasi yang diberikan kepada masyarakat memiliki kejelasan informasi yang tepat. 

Untuk itu, Sudikerta meminta kepada tim penyeleksi untuk mengedepankan sikap independen,  bukan berdasarkan suka atau tidak suka,  serta kepentingan pribadi.  "Dengan seleksi yang independen ini niscaya akan terbentuk pengurus yang berkualitas",  ujar Sudikerta. (DN - HuM)