Buleleng,
Dewata News.com — Sampi
Gerumbungan dari Desa Pedawa, Kecamatan Banjar mendominasi juara Lomba Sampi
Gerumbungan sebagai salah satu event yang ditampilkan dalam Lovina Festival
2015.
Sesuai hasil penilaian tim juri yang dikoordinir I Nyoman Suwita dari
Kelompok Sampi Gerumbungan Banjar Tegal, peserta Lomba Sampi Gerumbungan dari
Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, selain sebagai juara I, juga juara III.
Sedangkan juara II diraih peserta sampi gerumbungan dari Desa Menyali,
Kecamatan Sawan.
Lomba Sampi Gerumbungan yang merupakan atraksi budaya khas Bali Utara
oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(Disbudpar) Buleleng secara kontinyu menggelar atraksi yang menarik masyarakat,
termasuk wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Buleleng.
Seperti event yang digelar serangkaian Lovina Festival 2015, diikuti
oleh 12 peserta dari Baga Timur,, Baga Tengah dan Baga Barat di Desa Kaliasem,
Kecamatan Banjar, Kamis (01/10) pagi. Kendati terik matahari terasa panas,
namun para peserta penuh semangat mengikuti event yang masih digeluti oleh
masyarakat petani.
Tim juri yang dikoordinir oleh I Nyoman Suwita dari Kelompok Sampi
Gerumbungan Gopala Banjar Tegal menilai para
peserta dinilai dari kecepatan dan keindahan dari hiasan serta gerak sampi
grumbungan itu sendiri.
Kepala Disbudpar Kabupaten Buleleng Gede Suyasa ketika ditemui
disela-sela pelaksanaan Lomba Sampi Gerumbungan mengatakan, atraksi Bali Utara
yang rutin digelar ini untuk meng-eksplore atraksi pariwisata yang unik
dimiliki Buleleng. Karena menurutnya, atraksi yang unik dan tidak ada duanya di
dunia yang dicari oleh wisatawan mancanegara.
Disinggung upaya pengembangan Sampi Gerumbungan ke depan, Gede Suyasa
mengungkapkan, pihaknya akan menata kembali organisasi yang ada di Baga Timur,
Baga Tengah maupun Baga Barat.
.. ”Kami juga akan support pengadaan
sapi dan juga hadiah dari lomba agar sesuai dengan harga sapi, karena melatih
sapi untuk tampil di gelaran Sampi Gerumbungan bukan hal yang mudah,” katanya.
Sementara itu salah seorang wisatawan, Gareth asal Negeri Kincir Angin,
Belanda menyatakan ketertarikannya terhadap atraksi budaya Bali Utara ini,
terlebih gelaran seperti ini tidak ditemui di belahan Eropa. ”Ini merupakan
tradisi tua yang unik dan harus dilestarikan. Bagi kami, ini merupakan
pengalaman yang sangat bagus dapat terlibat dalam kegiatan ini,” ungkapnya.
Natale dari Ukraina juga mengatakan,
dirinya sangat senang dapat mencoba Sampi Gerumbungan ini. ”Ini adalah
pengalaman yang hebat,” imbuhnya dengan senyum. (DN ~ TiR).—
Sampi Gerumbungan pernah dipentaskan secara berkala untuk wisatawan, bertempat di lokasi TPS Kaliasem sekarang. Kalau itu kembali diadakan dan pengaturannya diperbaiki, bisa lebih sering diadakan untuk atraksi wisata. Dari pukul 3.30 sore sampai pukul 5.30 di isi dengan atraksi yang lain. Saya kira itu sangat bagus, dari pada dipakai Tempat Pembuangan Sampah. Semoga menjadi perhatian pihak terkait.
ReplyDelete