Ketua Stikes Buleleng Made Sundayana saat mewisuda D-III Kebidanan
dan S1 Keperawatan serta Prodi Profesi Ners
|
Buleleng, Dewata News.com — Koordinator Kopertis Wilayah VIII, Prof. Dr. Drs. I Nengah Dasi Astawa, M.Si menilai, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Buleleng bernaung dibawah Yayasan Kesejahteraan Warga Kesehatan Singaraja, Bali sebagai satu-satunya perguruan tinggi yang layak untuk menjalankan kegiatan akademis tenaga kesehatan, sejak tanggal 9 Januari 2015 dengan konvensi oenuh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Menristek RI, melalui keputusannya No.04/M/Kp/I/2015.
”Saya memberikan apresiasi kepada Stikes Buleleng yang telah berhasil
dan mampu melaksanakan wisuda, baik terhadap lulusan D3 Kebidanan maupun
lulusan S1 Keperwatan. Kepada wisudawan jangan semata-mata tergantung dengan
peluang kerja di pemerintahan, tapi ciptakan pekerjaan. Dengan menciptakan
pekerjaan, tidak akan ada lulusan tenaga kesehatan ini nganggur,” kata Prof.
Dasi Astawa usai menghadiri rangkaian prosesi Wisuda D-III Kebidanan, S-1
Keperawatan dan Pengukuhan Profesi Nurse di Gedung Serba Guna Stikes Buleleng,
Kampus Bungkulan, Senen (05/10).
Disisi lain, Prof. Dasi Astawa berharap, kepada pemerintah untuk membuat
infrastruktur kesehatan dan bandara untuk memberi peluang kepada tenaga
kesehatan.
Terkait dicabutnya ijin penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan
Stikes Majapahit Singaraja, Kampus Sukasada, Koordinator Kopertis Wilayah VIII
ini mengisyaratkan, agar mahasiswanya yang masih ada diarahkan ke Stikes
terdekat, seperti Stikes Buleleng.
Pada kesempatan itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr.Ketut
Suarjaya secara simbolis mengambil sumpah janji kepada 205 wisudawan tenaga
kesehatan Stikes Buleleng,didampingi para rokhaniawan. Melalui sumpah janji
tersebut, sebagai tenaga kesehatan antara lain diisyaratkan untuk mengabdikan
profesi demi kepentingan kemanusiaan.
Kadis Kesehatan Bali, I Ketut Suarjaya |
Sementara itu, Ketua Yayasan Kesejahteraan Warga Kesehatan Singaraja,
Bali Dr. H.Nurwidji ketika ditemui menyatakan rasa bangga terhadap keberadaan
Stikes Buleleng dalam waktu singkat mendapat animo masyarakat Buleleng dan
daerah lainnya, seperti Karangasem dan sekitarnya.
Kedepan, kata Nurwidji, sebagai perguruan tinggi yang mencetak tenaga
kesehatan sebagai mitra pemerintah untuk terus meningkatkan sumber daya
manusia, baik keperawatan maupun bidan dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi
Asia), sehingga tidak sebagai penonton.
Ketua Yayasan Kesejahteraan Warga Kesehatan Singaraja, Bali Dr. H.Nurwidji |
Pada kesempatan itu Ketua Stikes Buleleng, I Made Sundayana didampingi Ketua QA Stikes Buleleng Ari Pertama Watiningsih, para Pembantu Ketua, Ayu Rismayanti, I Gede Sukayatna dan I Ketut Pasek, di samping Ketua Prodi Profesi Nes Dwi Yunica Astriani, Ketua Prodi Keperawatan Putu Indah Sintya Dewi serta Ketua Prodi Kebidanan Nyoman Swandewi mewisuda 205 wisudawan. Dari 205 wisudawan itu, terdiri dari 74 D-III Kebidanan, 53 S1 Keperawatan serta 68 prodi profesi Ners.
Selaku Ketua Stikes Buleleng, I Made Sundayana menyatakan, amanat
undang-undang, termasuk didalamnya undang-undang No.49 tahunm 2014 merupakan
roh yang member obor penerang menuju lembaga tinggi yang berkualitas, terlebih
dalam menghadapi MEA.
”Harkat dan martabat seorang manager adalah kemuliaan dan karunia Tuhan
perlu diresapi dan diyakini sebagai misi suci manusia terpelajar, termasuk
pengelolanya sekaligus mampu menterjemahkan produk teori menjadi praktik yang
mampu menghasilkan sebuah kesejahteraan,” jelasnya.
Kegiatan wisuda Stikes Buleleng yang bertepatan dengan HUT ke-70 ABRI,
mantan anggota TNI-AD ini menyampaikan Dirgahayu TNI. ”Pada hari yang
berbahagia ini, kita sadar tanpa sebuah kedamaian negara, niscaya ketenangan
dan kedamaian sulit terwujud,” imbuhnya.
Pada acara wisuda yang berlangsung pada Sidang Senat Terbuka Stikes Buleleng pada Wisuda dan Pengukuhan itu, ditetapkan wisudawan Komang Juni Damayanti sebagai lulusan terbaik I prodi D-III Kebidanan dengan IPK 3,72, disusul Ida Ayu Ketut Purnama Dewayani (3,49) serta Luh Sri Ulan Deni (3,48). Sedangkan pada prodi S-1 Keperawatan ditetapkan K.Septi Sadewi dengan IPK 3,77 sebagai lulusan terbaik I, disusul Dewi Sri Wahyuni (3,61) dan Kadek Ayu Lupitasari (3,58). Sementara dari prodi profesi Ners, Sang Nyoman Sri Mahendra sebagai lulusan terbaik I dengan IPK 3,88 bersama-sama Ni Putu Susy Heliani (3,81) dan Merry Putriani (3,73). Kepada mereka itu diberikan cenderamata Stikes Buleleng. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com