Denpasar, Dewata News.com - Wartawan sebagai ujung tombak media penyiaran diharapkan memiliki sertifikasi kompetensi untuk meningkatkan kualitas berita yang disajikan, sekaligus sebagai standar profesionalisme wartawan. Hal itu disampaikan Sekjen Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Hendry Ch. Bangun saat membuka Safari Jurnalistik 2015 di Balai Diklat Provinsi Bali, Jumat (02/10).
Safari Jurnalistik 2015 yang digelar PWI Pusat bekerjasama dengan PWI Provinsi Bali, Pemprov Bali dan Nestle, mengusung tema “Profesional - Berwawasan - Beretika” bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme wartawan. Kegiatan ini diikuti oleh 50 insan pers dari media cetak dan elektronik, serta pranata humas dari masing-masing SKPD di lingkup Pemprov Bali.
Sekjen PWI Hendry Ch. Bangun mengatakan, sertifikasi kompetensi wartawan merupakan salah satu prasyarat yang harus dilalui oleh seorang wartawan untuk meningkatkan jenjang kompetensi dari muda, madya dan utama. Juga sekaligus sebagai standar profesional yang jelas bagi wartawan, termasuk sikap terhadap kepentingan yang berorientasi pada kepentingan publik.
“Saat ini dari 40.000 lebih wartawan yang ada di Indonesia, baru 8.000 yang lulus uji kompetensi wartawan dan baru sekitar 4.900 yang tersertifikasi. Salah satu penyebab minimnya wartawan yang tersertifikasi karena mahalnya biaya mencapai Rp2,5juta”, ungkapnya.
.
Kedepan, PWI akan terus meningkatkan uji kompetensi untuk menciptakan wartawan yang profesional, berwawasan dan beretika, sehingga mampu bersaing menghadapi pasar global. PWI juga terus berupaya mencari mitra kerja, sehingga dapat menggelar sertifikasi kompetensi wartawan.
Safari Jurnalistik 2015 di Denpasar, Bali yang merupakan ketiga kalinya dilaksanakan dalam tahun ini, menyajikan materi Sertifikasi Kompetensi Wartawan, Mengenali Jurnalisme Investigasi dan Mengenal Lebih Dekat Kode Etik Jurnalistik. (DN ~ TiR).-
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com