Manado, Dewata News.com — Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terletak di ujung utara Pulau Sulawesi dengan Ibu kota terletak di kota yang dikenal dengan ”bubur Manado”. Provinsi ini di sebelah selatan berbatasan dengan provinsi Gorontalo yang merupakan hasil pemekaran wilayah dari provinsi Sulawesi Utara. Sementara kepulauan Sangihe dan Talaud merupakan bagian utara dari provinsi ini merupakan berbatasan dengan Davao del Sur di negara Filipina.
Manado sebagai Ibukota Provinsi Sulut yang dikenal dengan ”Bumi Nyiur
Melambai” menjadi sasaran untuk
disambangi Forum Koordinasi (Forkom) Kehumasan Provinsi Bali, Kamis (08/10)
lalu.
Ketua Forum, Anak Agung Gede Raka
Yudha yang juga Kabag Humas Badung dengan 25 orang anggotanya itu diterima
langsung Karo Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut, Dr
Jemmy Kumendong berlangsung di ruang Ex WOC Kantor Gubernur Sulut.
AA.Gede Raka Yuda selaku Ketua Forkom Kehumasan Provinsi Bali mengatakan
tujuan kedatangannya ke ”Bumi Nyiur Melambai” dalam rangka membangun tali
silahturahmi dengan jajaran Pemerintahan Sulut. Lebih khusus dengan Biro
Pemerintahan dan Humas. ”Apalagi kita dijajaran kehumasan tugasnya semua sama,
yaitu untuk melayani pimpinan dibidang pelayanan informasi kepada masyarakat,”
jelasnya.
Kesempatan bertemu Humas se-Bali ini, Karo Pemerintahan dan Humas Setda
Provinsi Sulut, Jemy Kumendong mengajak kepada sesama rekan kerja dari pulau
Dewata ini, untuk mengunjungi berbagai objek wisata di Sulut dan sentra batu
akik khas Indonesia Timur.
Usai kunjungan, Ketua Forum Anak Agung Gede Raka Yudha menyatakan,
latar belakang kegiatan ini sebagai wujud kebersamaan di antara sesama pejabat
humas.
”Kunjungan ini dalam rangka peningkatan kapasitas kehumasan, karena
belajar ternyata tidak harus selalu ke daerah yang lebih baik untuk bisa
menambah ilmu. Inilah yang tergambar dalam kunjungan tim Peningkatan Kapasitas
Kehumasan Provinsi Bali ke Sulut”, ujar RakaYuda
Ia mengungkapkan, ilmu itu bisa didapat di mana saja, termasuk Sulut
yang punya pertanian organik yang baik. Pertanian organik memang butuh waktu
lama. Bali sudah memiliki industri itu dengan skala lumayan.
Menurutnya, tidak mudah memang untuk mengubah mindset petani untuk menanam secara organik yang prosesnya
relatif lebih lama dari pertanian yang menggunakan bahan-bahan non organik.
"Pasarnya jelas. Harganya pun jauh lebih baik dari produk-produk
pertanian yang menggunakan bahan-bahan non organik. Kami mau belajar juga dari
Sulut," ujarnya.
Gung Raka Yuda yang juga Kabag Humas & Protokol Setda Kabupaten Badung,
Bali ini menambahkan, anggota Forkom Kehumasan Bali ini merupakan Kabag dan
Kasubag Humas yang membidangi kegiatan pemberitaan dan informasi publik dari
seluruh Kabupaten/Kota serta instansi fertikal,BUMN/BUMD yang ada di
Provinsi Bali.
Sementara itu, Kasubag Pemberitaan Cok Adithya
sebagai salah satu peserta mewakili Kabag Humas&Protokol Setda Kabupaten Buleleng
Made Supartawan mengatakan, banyak ilmu bisa didapat selama di Sulawesi.
Seperti pengetahuan dibidang pertanian dan peternakan yang disampaikan Kabid
Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Dr Arie Bororing, serta
pengalaman tugas-tugas kewartawanan yang disampaikan mantan Ketua PWI
Sulut Drs Jootje Kumajas.
Pada pertemuan silaturahmi itu, Kabag Humas Pemprov Sulut, Roy RL
Saroinsong menjawab beberapa pertanyaan para Aparat Pranata Humas Bali, seputar
tata kelola managemen pengelolaan informasi Kehumasan yang dilakoni di Bagian
Humas Pemprov Sulut.
Ia menguraikan, diantaranya produk Release,
siaran pers yang di up load untuk
menjadi komsumsi berita bagi segenap insan pers, cukup signifikan dan
penyebaran informasi ke Mass Media dirasakan optimal, dibuktikan dengan
terpenuhinya tuntutan arus ketersediaan informasi/komunikasi.
"Hal ini dapat berlangsung sinergis dan berimbang karena peran
serta dari segenap penggiat Jurnalis dari Wadah Organisasi yang tergabung dalam
Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS), sebagai Mitra Kerja guna membangun
pola Kemitraan yang dinamis serta dialogis interaktif," kata Mantan Kabag Protokol Pemprov Sulut dan Mantan
Kadis di Kabupaten Minsel tersebut. (DN ~ HuM).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com