Bupati Agus: Lovina Festival Jadi Kalender Tahunan dan Lebih Inovatif - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/2/15

Bupati Agus: Lovina Festival Jadi Kalender Tahunan dan Lebih Inovatif



Buleleng, Dewata News.com Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, pelaksanaan Lovina Festival akan dijadikan sebagai kalender tahunan dan jauh lebih inovatif dengan menginventarisir keragaman yang belum tertampung tahun ini.

       ”Saya semakin bangga terhadap pelaksanaan Lovina Festival karena mendapat dukungan dari berbagai komponen, baik itu organisasi maupun individu masyarakat di kawasan Lovina. Melalui event seni dan budaya ini berbagai potensi lokal, dan dengan keragaman sangat diperlukan untuk dikembangkan dalam rangka mendorong pengembangan pariwisata di Kabupaten Buleleng,” katanya melalui sambutan tertulis dibacakan Wabup Nyoman Sutjidra sesaat menutup Lovina Festival Tahun 2015 di panggung terbuka Patung Dolpin, Pantai Bina Ria, Desa Kalibukbuk, Lovina, Kamis (01/10) petang.
                                                                         
      Sementara Wabup Buleleng Nyoman Sutjidra menilai, banyaknya animo pengisi acara dan kunjungan masyaakat serta wisatawan manca Negara ke Lovina Festival menunjukkan bahwa masyarakat sangat menikmati suguhan event-event yang ditampilkan selama kegiatan seni dan budaya khas Bali Utara yang berlangsung selama lima hari.

      Senada dengan pernyataan bupati terhadap Lovina Festival sebagai kalender tahunan dan lebih inovatif, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Buleleng Gede Suyasa juga berjanji penyelenggaraannya terus ditingkatkan, baik secara kuantitas maupun kualitas dari berbagai aspek. Salah satunya, adalah atraksi-atraksi wisata khusus, seperti Buleleng Mekorot Festival yang dikenal dengan layangan mekorot khas Buleleng serta Bonangan Race.

. ”Kalau bisa layangan mekorot itu, nantinya bisa mengundang peserta dari seluruh Bali dan Bonangan tidak hanya dari 1-3 kecamatan di Kabupaten Buleleng saja, melainkan bisa juga seluruh kecamatan. Bahkan, mengundang provinsi atau kota yang memiliki potensi bahari seperti Makassar atau Madura. Atraksi-atraksi seperti itu harus kita lestarikan,” jelasnya.

     Selama lima hari pelaksanaan Festival Lovina, banyak acara kesenian tradisional dan moderen yang digela, berupa pementasan seni dan budaya khas Bali Utara dan juga kesenian tradisional unik dan klasik seperti "Sampi Gerumbungan", "Shang Hyang Legong Dedari", "Sang Hyang Memedi" dan tarian "Selat Segara" masal yang melibatkan sebanyak 10 penari.

    Bukan hanya itu saja, jelas Kadisbudpar Gede Suyasa, dalam Lovina Festival juga  disediakan pula satu panggung tambahan di pantai Desa Kaliasem yang khusus menampilkan kesenian modern dan lomba yang mampu menyedot animo wisatawan lokal dan asing.

     Pada acara malam penutupan Lovina Festival Penutupan Lovina Festival 2015 itu, selain dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Buleleng, maupun Sekda Buleleng Dewa Ketut Puspaka,beserta sejumlah Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng, juga Sekretaris Daerah Kabupaten Lamandau, maupun warga asing yang mendominasi sebagai peserta Sail Lovina. (DN ~ TiR).—

1 comment:

  1. sepertinya memang harus menjadi festival yang perlu diadakan setiap tahun, paling tidak ini juga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan

    ReplyDelete

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com