Buleleng, Dewata News.com - Hari Selasa, tanggal 27 Oktober 2015 ini Purnama sasih Kelima. Bertepatan dengan Purnama sasih Kelima ini, upacara Piodalan selain berlangsung di sejumlah Pura, juga Piodalan Agung di Pura Segara Pidada yang pengempon'nya dari Banjar Adat Banjar Tegal, Buleleng.
Mari belajar dari terangnya sinar bulan purnama dan kali ini, bulan mengajarkan tentang apresiasi. Bulan memberikan sinarnya pada makhluk bumi bukan setiap hari, tidak
pula setiap saat. Ia hanya memberi cahaya ketika malam tiba, itupun
bukan di setiap malamnya.
Ia punya siklus dalam memberi cahayanya.
Setiap fasenya memiliki makna, memiliki variasi. Ia tak kan memberi
purnama setiap hari, karena jika itu terjadi maka purnama tidak akan
nampak istimewa. Dan akan tidak terlalu berkesan bagi bumi. Karena
itulah, kadang sang bulan bersembunyi, kadang memberikan sinar
tipisnya, tak jarang pula menggoda dengan semburat sabitnya. Bulan
punya banyak cara untuk menyinari.
Begitu pula dengan
apresiasi, ia tak boleh diharapkan setiap saat, apalagi dari semua
orang. Bagaikan purnama, apresiasi pun akan datang bukan setiap waktu
dan untuk semua orang. Apresiasi hanyalah semburat temaram ketika ada
yang kelelahan, agar memberi semangat lagi bagi langkah–langkah kaki
untuk terus berjalan. Apresiasi tak boleh diharapkan, karena ia akan
nampak sangat istimewa ketika datangnya tak direncanakan. Rasa
mengharapkan apresiasi inilah, yang bsa jadi akan merusak amal itu
sendiri. Ketika tanpa disadari, niat menjadi demi apresiasi si ini dan
si ini, hingga akhirnya niatan awal yang demikian lurus pun tergerogoti.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com