Buleleng,
Dewata News.com — Sosialisasi
wawasan kebangsaan dan bahaya narkoba digaungkan di Universitas Pendidikan
Ganesha (Undiksha) yang menyasar sedikitnya 2.600 mahasiswa untuk memahami
pentingnya keberagaman serta pemahaman dampak buruk dari narkoba.
Kegiatan yang secara khusus menghadirkan Danrem 163/Wirasatya Bali,
Kolonel Inf. I Nyoman Cantiasa serta dari Satuan Reserse Narkoba Polres
Buleleng itu, menurut Rektor Undiksha Dr.I Nyoman Jampel, untuk memberikan
pemahaman pentingnya keberagaman serta pemahaman bahaya narkoba.
”Keberagaman
yang ada di Indonesia seharusnya dapat dijadikan aset dan bukan justru dijadikan
konflik. Kita
masih sering melihat tawuran antar pemuda yang dapat diartikan wawasan
kebangsaannya masih rendah. Kita pahami Indonesia terdiri dari banyak pulau,
suku, agama dan ras, juga perbedaan dari segi ekonomi dan budaya. Tetapi kita
pandang ini sebagai aset bangsa dan negara. Perbedaan harus kita jadikan modal
untuk membangun bangsa,” ujar Jampel usai sosialisasi itu digelar di Auditorium
Undiksha Singaraja, Senin (21/09).
Terkait pemahaman tentang bahaya narkoba,
Rektor Nyoman Jampel berharap Undiksha yang dipimpinnya bebas dari narkoba.
Karena jika seorang mahasiswa sudah terjerat narkoba, maka tidak akan belajar
dengan baik, sebab kondisi fisiknya yang menurun. ”Kita harus katakan tidak
pada narkoba. Narkoba No Prestasi Yes,” imbuhnya.
Karena itu, jelas Nyoman Jampel, jika ada mahasiswa Undiksha terbukti
mengkonsumsi maupun terlibat dalam peredaran narkoba, maka pihaknya tidak segan-segan
untuk mengeluarkannya dari kampus. ”Kalau dianggap terlibat narkoba maka akan kami
kembalikan kepada orangtua. Bukan kami tidak mau membina, tapi itulah sanksi
yang harus kami berikan,” tegasnya.
Sementara itu, Danrem 163/Wirasatya Bali, Kolonel Infantri I Nyoman
Cantiasa mengatakan, mahasiswa merupakan generasi muda yang harus menjadi
pemuda tangguh, sehingga mampu menjadi agen perubahan bagi bangsa dan negara.
”Mahasiswa sebagai generasi muda harus memiliki karakter yang tangguh. Karena pemuda sesungguhnya adalah aset bangsa. Mereka harus kita bentuk menjadi agen of change. Kampus harus bisa membentuk mahasiswa menjadi pemimpin ke depan. Harus belajar secara akademik dan berkarya di kampus, sehingga apa yang dicita-citakannya terwujud,” ujar Cantiasa.
Dengan memberikan wawasan kebangsaan ini, kata Kolonel Inf. Cantiasa, pihaknya memberikan pemahaman bahwa bangsa ini terbentuk dari anak muda. \”Mereka yang berasal dari Bali, Jawa, Sumatera dan lainnya mampu bersatu mendirikan organisasi Budi Utomo dan menyatakan Sumpah Pemuda. Perbedaan jangan dijadikan konflik, perbedaan inilah yang kita jadikan kekayaan dan potensi,” katanya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com