Buleleng, Dewata News.com — Setelah
mengalami kerusakan parah sejak beberapa tahun, areal Terminal Barang yang
berlokasi di Jalan A.Yani kawasan barat, ternyata tiga bulan sebelum berakhirnya
tahun 2015 mendapat proyek renovasi alias perbaikan.
”Areal Terminal Barang Singaraja itu akan di hotmix dan selama tiga
bulan ke depan, kami tidak melakukan pungutan retribusi di Terminal Barang,”
kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buleleng Gede Gunawan.AP
kepada Dewata News.com, beberapa
waktu lalu.
Kegiatan renovasi terhadap Terminal Barang itu lebih diyakinkan lagi, setelah
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Buleleng melaksanakan tender proyek pekerjaan pengaspalan areal terminal bongkar
muat barang tersebut.
.
Manurut Kadis PU Buleleng Nyoman Gede Suryawan, anggaran pengaspalan areal Terminal Barang itu bersumber dari APBD Buleleng tahun 2015. Dari penyusun dokumen perencanaan hingga pengerjaan fisik proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp1,4 miliar.
Manurut Kadis PU Buleleng Nyoman Gede Suryawan, anggaran pengaspalan areal Terminal Barang itu bersumber dari APBD Buleleng tahun 2015. Dari penyusun dokumen perencanaan hingga pengerjaan fisik proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp1,4 miliar.
Untuk menjaga daya tahan karena
kendaraan yang masuk bertonase tinggi, maka akan dibangun konstruksi bawah
dengan menggali areal terminal kemudian dipadatkan dan pelapisan aspal dengan
agregat teknis yang sudah tertuang dalam dokumen perencanaan. ”Terminal tetap
diaspal dan ini mengacu dokumen perencanaan yang sudah kami susun. Pembongkaran
areal akan dilakukan dan pembangunan konstruksi bawah hingga terakhir ada
pelapisan aspal sesuai agregat ketebalan yang tercantum pada dokumen
perencanaan,” ujarnya.
Sementara Kadishub Buleleng Gede Gunawan.AP tidak menampik areal Terminal
Barang itu sejak lama mengalami kerusakan parah. Hampir di seluruh areal
terminal lapisan aspalnya telah mengklupas dan hanya menyisakan batu krikil.
Bahkan, akibat beban kendaraan, areal terminal banyak yang berlubang. Ketika
dan kendaraan masuk atau keluar, debu kerap kali berterbangan, sehingga sedikit
menganggu kenyamanan petugas terminal maupun warga yang tinggal di sekitar
terminal. ”Terlebih saat musim penghujan, areal terminal bisa membahayakan
kendaraan truk karena lubang-lubang yang mengaga dipenuhi air tidak kelihatan,”
imbuhnya.
Mantan Kepala Badan Kesbangpol Linmas Kabupaten Buleleng, maupun Kabag Umum Sekretariat DPRD Buleleng ini, kerusakan areal Terminal Barang ini diduga karena beban kendaraan yang masuk ke dalam terminal.
Selain itu, kondisi tanah masih dalam kondisi labil, sehingga lapisan
aspal-nya tidak mampu bertahan lama. Sejak mengalami kerusakan itu, Dishub
tetap memfungsikan terminal dan meminta agar sopir memaklumi kondisi terminal.
Sambil jalan, pihaknya kemudian menyusun program untuk memperbaiki kerusakan
terminal yang mulai dipadati kendaraan pengangkut barang tersebut. Apalagi,
volume kendaraan pengangkut barang yang mulai ramai memanfaatkan fasilitas
terminal barang ini, mendorong pemerintah daerah untuk menyiapkan areal
terminal yang representatif. ”Karena ini menyangkut fasilitas umum, maka
proyeknya ditangani oleh Dinas PU,” katanya.
Kendati di Terminal Barang selama perbaikan tidak melakukan pungutan retribusi, namun menurut mantan Camat Sawan dan mantan Kabag Humas&Protokol Setda Kabupaten Buleleng ini, aktifitas terminal barang dialihkan ke Terminal Banyuasri, Singaraja.
Pemindahan untuk sementara ini, jelas Gunawan.AP, sudah disosialisasikan
kepada para sopir angkutan barang. Karena memanfaatkan terminal angkutan umum,
dipastikan akan terjadi ketidaknyamanan termasuk gangguan kelancaran
lalulintas. Untuk itu, ia akan menurunkan personel yang memadai untuk mengatur
lalulintas angkutan barang yang masuk terminal, sehingga gangguan lalulintas
selama proyek berlangsung akan dapat diantisipasi. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com