Buleleng, Dewata News.com — Ada destinasi wisata alam baru di Bali Utara, Buleleng, yang diberi nama Putri Menjangan. Lokasinya berada di Banjar Dinas Batu Ampar, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak. Tepatnya di Utara Pelabuhan Banyumandi.
Wisata alam ini menawarkan paket wisata mangrove tour. Wisatawan
bisa menyusuri hutan mangrove di atas jembatan bambu sepanjang satu kilometer.
Ada 18 jenis mangrove dengan keunikan masing-masing yang dapat dinikmati
wisatawan. Selain itu, terbentang hamparan pasir putih dan sunset di sore hari.
Wisatawan juga bisa melakukan aktivitas diving dan snorkling
yang tak kalah indah di bawah lautnya dengan perairan Pulau Menjangan. Wisata
alam ini dikelola Forum Konservasi Putri Menjangan dua bulan lalu.
Seorang anggota forum, I Nyoman Suntara, mengatakan pendirian forum ini
dilatarbelakangi rasa jengah masyarakat dan pelaku wisata Pulau
Menjangan sejak kenaikan tiket masuk dari Rp20 ribu menjadi Rp200 ribu.
”Karena kami merasa sakit hati sejak kenaikan tiket itu. Semua masuknya
ke pemerintah pusat dan kami warga di sini tidak dapat kontribusi sedikit pun.
Kami akhirnya sepakat untuk memanfaatkan potensi yang ada di desa kami. Kami
namakan Putri Menjangan, karena istilahnya ini putri yang sedang ngambek,
karena kebijakan pemerintah yang tidak berpihak ke masyarakat,” ujar Suntara.
Pengelolaan wisata ini sekaligus sebagai upaya penyelamatan mangrove dan
pelestarian lingkungan. Pendiriannya dirintis beberapa pelaku wisata Pulau
Menjangan, di antaranya I Wayan Sulitra, I Nyoman Sandi dan I Nyoman Suntara.
Kini ada 140 anggota yang tergabung dalam forum ini. Mereka adalah
masyarakat Desa Pejarakan.
Putri Menjangan dikelola secara swadaya oleh keseluruhan anggota forum. “Kami
mengelolanya secara swadaya dengan memanfaatkan potensi alam yang tidak kalah
bagus. Kita buat jembatan kecil dari bambu. Ada tiga aktivitas yang bisa
dinikmati di sini, diving, snorkling dan tracking menjelajahi
hutan mangrove,” katanya.
Sebelum dikelola masyarakat, kawasan sempadan pantai itu merupakan
lokasi yang tidak terawat. Pohon-pohon bakau tumbuh, dipenuhi sampah-sampah
plastik yang berserakan.
“Kami memanfaatkan sempadan pantai yang dulunya tidak terawat, sekaligus
untuk konservasi agar tidak terjadi abrasi, karena ini penting artinya untuk
generasi ke depan,” ucapnya.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat akan terus berupaya mengembangkan
Putri Menjangan ini. Di antaranya dengan menambah beberapa fasilitas dan paket
wisata.
”Nanti kami juga akan bangun balebengong dan beberapa paket wisata lain.
Akan kami lakukan bertahap karena ini juga dibuat secara swadaya,” tandasnya. (DN
~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com