Purnama Kapat Umumnya Piodalan di Sepanjang Pantai

Buleleng, Dewata News.com — Purnama sasih kapat, yang jatuh pada Soma Kliwen, Uye, hari Senen (28/09) ini, dianggap sebagai hari terbaik melaksanakan upacara Dewa Yadnya di Bali. Meski hari-hari dan sasih-sasih lainnya juga baik. Dan pada umumnya, saat Purnama Kapat  hampir semua Pura yang ada di sepanjang pantai Bali Utara sebagai harinya Piodalan.

      Pura Agung Pulaki misalnya, pada hari Senen (29/09) sebagai puncak Piodalan bertepatan dengan Purnama Kapat tahun 2015 ini. Begitu juga di Pura Segara Penimbangan, untuk kali ini upacara Piodalan yang diselenggarakan warga masyarakat penyungsung dari Desa Pakraman Panji.

     Diyakini, selama satu bulan ke depan sejak purnama, vibrasi dari dewasa baik ini, yang ditandai bunga-bunga mulai mekar, masih pada siklus kartika massa. Momen ini di Bali disambut sebagai hari penuh berkah dan kesucian.

    Purnama sasih kapat itu jika ditelah dari konsep lunar-solar sistem, bulan-matahari. Keberadaan bulan kebetulan persis berada pada posisi garis lurus di atas katulistiwa. Jadi pada momen fenomena alam seperti itu, bulan bersinar penuh. Secara filosofis sangat baik untuk melaksanakan upacara Dewa Yadnya.

    Betapa tidak, pada saat itu suasana alam sangat indah. Vibrasi dan atmosfer bumi sangat kondusif, mendukung pendakian spiritualitas para sadhaka. Suasana alam itu ditandai mulai muncul gerimis atau istilahnya riris, selain itu bunga-bunga mulai mekar, semerbak mewangi, berselimut kabut setelah masa kemarau panjang berlalu. ''Momen seperti itulah sebagai hari terbaik untuk upacara Dewa Yadnya. (DN ~ TiR).—