Buleleng,
Dewata News.com — Bali Edukasi
kembali melaksanakan program edukasi dengan mengusung tema GEMASENI (Gemar
Membaca Sejak Dini) pada anak-anak di SDN 2 Bengkala, Kecamatan Kubutambahan,
Buleleng, Bali.
Sebelumnya, program serupa juga dilaksanakan di Desa Selemadeg, Tabanan,
Bali yang berkolaborasi dengan mahasiswa KKN Undiksha di desa tersebut dan di
SDN 1 Naga Sepaha, Buleleng.
Story telling for fun atau bercerita dalam Bahasa Inggris yang
menyenangkan adalah nama program ini. Para siswa SD diajak belajar,
mendengarkan cerita, mengerti lalu mengucapkan Bahasa Inggris dengan baik dan
benar sambil bermain.
Metode seperti ini membuat siswa tanpa sadar belajar Bahasa Inggris.
Gerakan ini dicetuskan oleh Ketua Bali Edukasi, Made Hery Santosa PhD untuk
mengadaptasi pembelajaran menyenangkan dari Benua Australia, tempat ia menuntut
ilmu sebelumnya.
Kegiatan ini diikuti oleh para siswa SD dari kelas empat, lima dan enam.
Terdapat juga beberapa siswa tuli bisu (kolok) di dalamnya sehingga program ini
semakin menarik sekaligus menantang tim Bali Edukasi.
Hal unik lainnya adalah baik para siswa normal dan penyandang tuli bisu
mendapat perlakuan sama. Hal tersebut bisa dilihat dari keseluruhan siswa
normal yang sangat lancar berkomunikasi dalam bahasa isyarat.
“Saya diajari berkomunikasi dengan teman kami tersebut (penyandang tuli
bisu), makanya saya hafal isyarat,” ungkap salah seorang siswa di sela-sela
kegiatan.
Siswa di SDN 2 Bengkala sangat antusias terhadap kegiatan ini. Bahkan
pengetahuan dan ketertarikan mereka akan Bahasa Inggris sangat tinggi. Ini
dilihat dari kemampuan mereka dalam mencerna Bahasa Inggris sangat cepat.
“Anak-anak di sini sering dikunjungi donatur atau peneliti asing,
mungkin karena itu daya tangkap mereka cukup cepat terhadap Bahasa Inggris,”
ungkap Ketut Kanta SE, penerjemah dan guru penuh dedikasi di sekolah ini.
Baru-baru ini, profilnya tayang di Metro TV dalam acara Eagle Awards
berjudul “Profesor Kolok”. Kegiatan ini juga disambut baik oleh Kepala SDN 2
Bengkala, NyomanWijana AMd, mengingat desa tersebut ditunjuk sebagai Desa Sadar
Wisata.
“Kami sangat senang ada pihak yang datang bersumbangsih secara sosial
untuk mengajari anak-anak kami Bahasa Inggris, mengingat desa kami sedang dalam
pembangunan Desa Wisata,” ungkapnya.
Hal yang sama disampaikan Kepala Desa Bengkala, I Made Arpana yang menyempatkan
hadir. “Semoga membantu anak-anak, terutama yang tuli bisu karena mereka sering
merasa termarjinalkan oleh dunia luar,” ujarnya.
Para siswa dan pejabat desa berharap kegiatan seperti ini bisa
dilaksanakan berkelanjutan. Bahkan di akhir kegiatan, beberapa siswa berkata
seraya mencium hormat tangan kami, sambil meminta tim Bali Edukasi untuk datang
kembali esok hari mengajari mereka Bahasa Inggris yang menyenangkan tersebut. (DN
~ TiR).—
Kiriman: I Gusti Putu Hendranatha Wijaya AMd
Anggota Bali Edukasi
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com