Buleleng,
Dewata News.com — Suasana duka menyelimuti perhelatan Pekan
Olah Raga Provinsi (Porprov) Bali XII ~ Buleleng 2015 dengan meninggalnya
pejudo Bangli, Wayan Agus Widiantara saat laga pertandingan cabang olah raga
(cabor) Judo berhadapan dengan pejudo andalan Buleleng, Gede Sandi Juniarta
pada kelas 90-100Kg di GOR Undiksha, Kampus Tengah, Jalan Udayana Singaraja,
pada hari Selasa (08/09) sekitar pukul 13.30 Wita.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wabup Nyoman Sutjidra yang juga
selaku Ketua Umum Panitia Pelaksana Porprov Bali XII~Buleleng 2015 menyampaikan
rasa duka yang mendalam diiringi doa, semoga arwah almarhum Wayan Agus
Widiantara diterima disisiNya.
Terungkap, korban Agus
Widiantara merupakan pejudo berprestasi langganan peraih medali emas Porprov
Bali. Almarhum sudah sempat meraih medali emas cabang judo buat kontingan
Bangli dalam Porprov 2007 di Bangli, Porprov 2009 di Badung, Porprov 2011 di
Jembrana, dan terakhir raih medali perak Porprov 2013 di Denpasar.
Ketua Umum Koni Provinsi Bali Ketut Suwandi yang secara langsung datang
ke Buleleng, Singaraja menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya atlet
judo andalan Bangli dari sebuah insiden pertandingan di ajang Porprov Bali XII~Buleleng
2015 tersebut.
Ketua Pertandingan Agus Putra Adnyana melalui siaran pers mengungkapkan
kronologis pertandingan judo Porprov Bali XII~Buleleng 2015 yang selengkapnya,
sbb.:
Kronologis meninggalnya pejudo Bangli, Agus Widiartana.
“Sebetulnya, saat kami terima di
sini (IRD RSUD Buleleng), korban sudah mengalami henti napas. Tapi, sempat
dilakukan kejut jantung. Hasilnya, tetap saja nihil, karena mengalami
resusitasi jantung paru,” ungkap Dirut RSUD Buleleng, dr Gede Wiartana.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, lanjut dr Wiartana, korban Agus Widiantara diduga mengalami jepitan di bagian Cervikal 4 saat dipegang lawan tandingnya sebelum bantingan dilakukan. Cervikal 4 ini terletak di bagian leher, yang sangat kental hubungannya dengan sistem pernapasan, “Tapi, itu baru dugaan sementara. Untuk membuktikannya, harus melalui proses otopsi jenazah. Sedangkan pihak keluarga korban tidak mengizinkan untuk dilakukan otopsi jenazah,” jelas dr Wiartana.
Jenazah pejudo Wayan Agus Widiantara sudah dibawa pulang dari Singaraja ke rumah duka di Banjar Kawan, Kelurahan Kawan, Kota Bangli, Selasa sore pukul 17.40 Wita, menggunakan mobil ambulans RSUD Buleleng. Jenazah almarhum baru tiba di rumah duka di Kota Bangli, tadi malam pukul 20.30 Wita. .
Sementara itu, jenazah pejudo Wayan Agus
Widiantara telah tiba diu rumah duka di Banjar Kawan, kelurahan Kawan, Kota
Bangli, Selasa malam pukul 20.30 Wita. Ayah almarhum, I Nyoman Sekar, yang juga
mantan atlet atletik kenamaan Bali, berupaya tabah. Malam itu, Nyoman Sekar
didampingi Penjabat Bupati Bangli Dewa Gede Mahendra Putra di rumah duka.
Menurut Nyoman Sekar, pihaknya semula menerima kabar anaknya pingsan saat
bertanding. Sejak dapat kabar itu, hatinya mulai tidak enak. Beberapa jam
kemudian, dia malah menerima telpon di mana yang menelpon justru menangis.
"Anak dikabarkan sudah meninggal. Ini mengejutkan, padahal anak saya tidak
mempunyai riwayat penyakit apa pun. Sekarang saya hanya bisa pasrah,"
tutur Nyoman Sekar. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com