Buleleng, Dewata
News.com — Anjing liar yang
terkena dampak rabies di wilayah Bali membuat momok menakutkan bagi masyarakat,
apalagi yang menjadi korban gigitannya. Hal ini membuat pelajar SMAN 1 (Smansa)
Singaraja, Bali, Andriawan Amri dan Ririn Aknesia, berhasil menemukan obat
rabies.
Hasil penelitian dua pelajar tersebut telah di uji di laboratorium
sekolah setempat dan di uji oleh Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Selanjutnya
hasil karya ilmiah dua pelajar ini di
bawa ke Lipi Jakarta. Hasilnya sangat maksimal, mampu menyembuhkan penyakit
yang sisebabkan gigitan anjing tersebut.
Penemuan ini bertepatan dengan hari rabies se-Dunia,dua pelajar desa
mempersembahkan hasil karya ilmiah berupa obat rabies yang terbuat dari daun
tembakau.
Meski sangat jauh dari pusat kota pemerintahan provinsi Bali, hal ini tidak
membuat minder dua pelajar tersebut, untuk berkarya. Penelitian untuk mebuat
obat rabies tersebut di ilhami dari semakin meningkatnya penderita rabies di
Bali, tahun 2015 kali ini populasi anjing yang di duga mempunyai penyakit
rabies mencapai 10 ribu lebih, /namun yang berhasil di evakuasi atau di musnah
hanya 400 lebih.
Sementara seluruh rumah sakit di Bali/masih kekurangan stock var, yang
membuat penderita rabies kesulitan mendapat pengobatan.
Cara pembuatan obat rabies ini dengan cara daun tembakau yang di iris
kecil berbentuk segi empat tersebut selanjutnya di campur dengan cairan sel
anti body monokonal dan di fermentasi selama satu sampai dua bulan. Selanjutnya
daun tembakau tersebut ditanam kembali dan daun tembakau yang sudah dewasa yang
sudah di permintasi sebelumnya itulah yang nantinya menjadi obat anti rabies.
“Daun tembakau pada dasar nya sudah mengandung anti rabies namun masih perlu untuk di tambahkan sel anti rabies, untuk mendapat kultur absis rabies,”ucap Andriawan Amri pelajar SMAN 1 Singaraja Bali.
Rabies selama ini menjadi permasalahan di Bali, maka sebagai pembimbing
segera mengambil langkah secepatnya agar hasil karya tersebut bisa cepat
tercapai. Selama ini, tembakau harus di jauhkan oleh pelajar atau anak muda,
namun siswanya mampu menciptakan ide yang sangat bagus. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com